THE IMMERSION OF ZIARAH KUBUR-SLAMETAN TRADITION IN KEJAWEN CULTURE WITH THE CHRISTIANITY IN THE SCOPE OF ONENESS

Authors

  • Aser Lasfeto Bethel Indonesian College of Theology, Jakarta, Indonesia
  • David Michael Gerungan Bethel Indonesian College of Theology, Jakarta, Indonesia
  • Gideon Hery Susanto Bethel Indonesian College of Theology, Jakarta, Indonesia
  • Rut Rut Bethel Indonesian College of Theology, Jakarta, Indonesia
  • Junifrius Gultom Vancouver School of Theology, British Columbia, Canada
  • Joseph Moris International Theological Seminary, CA, USA

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlka.v20i1.1037

Keywords:

Kejawen, Christianity, Kemanunggalan

Abstract

ABSTRACT

Culture in Java is hereditary and tied to everyday life which is known as Kejawen. Kejawen is not only related to culture, but also related to beliefs that are held from generation to generation. Cultural encounters with Kejawen beliefs are important to explore, so that Christianity can find strategies for delivering the gospel that are contextual, constructive, and free from syncretism. Because traditions existed before the spread of religion in Java, people tend to continue existing traditions even though they are not in accordance with the teachings of the Bible. Therefore, various methods emerged to create followers as religious and cultured individuals. The purpose of this study is to analyze the theological-practical relationship between Kejawen and Christian faith. This research was conducted by analyzing the life of the Christian congregation in Dusun Bendungan Kulon, Desa Ngablak, Kecamatan Wates. This study employs an ethnographic qualitative approach. The results of the study indicate that by incorporating tradition (Kejawen) into Christianity, a person's level of faith can increase, especially when using the concept of kemanunggalan (oneness). Kemanunggalan as understood in Javanese culture does not actually contradict the teachings of the Bible. Oneness can be practiced as a way to get closer to God which can create calm when doing worship.

Keywords: Kejawen, Christianity, Kemanunggalan

 

ABSTRAK

Budaya di Jawa bersifat turun-menurun dan mengikat pada kehidu­pan sehari-hari yang kemudian dikenal sebagai Kejawen. Kejawen tidak hanya berkaitan dengan buda­ya, melainkan kepercayaan yang dipegang turun temurun. Pertemuan budaya dengan kepercayaan Kejawen inilah yang penting ditelusuri agar Kekristenan dapat menemukan strategi penyampaian Injil yang kontekstual, konstruktif, dan tidak terjebak pada sinkretisme. Dikarenakan tradisi sudah ada sebelum penye­baran agama di Jawa, masyarakat cen­derung meneruskan tradisi yang ada meskipun tidak sesuai dengan ajaran Injil. Oleh sebab itu, muncullah berbagai metode yang diguna­kan untuk menjadikan manusia sebagai pribadi yang taat beragama dan berbudaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meanganalisis hubungan Kejawen dengan iman Kristen secara teologis-praktis. Penelitian ini dilakukan dengan analisis peng­amatan terhadap kehidupan jemaat Kristen di Dusun Bendungan Kulon, Desa Ngablak, Kecamatan Wates. Metode yang digunakan adalah kuali­tatif et­no­­grafi. Hasil penelitian me­nun­jukkan bahwa dengan meleburkan tradisi (Keja­wen) ke dalam ajaran Kristen, tingkat keimanan seseorang dapat menjadi lebih tinggi, terutama ketika meng­gunakan konsep kemanunggalan. Kemanunggalan sebagai­mana dipahami di kultur Jawa sebenarnya tidak bertentangan dengan ajaran Injil. Kemanunggalan dapat dipraktikkan sebagai cara mendekatkan diri kepada Tuhan yang dapat menimbulkan ketenangan saat melakukan peribadatan.

 Kata Kunci: Kejawen, Kekristenan, Kemanunggalan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-09-06

How to Cite

THE IMMERSION OF ZIARAH KUBUR-SLAMETAN TRADITION IN KEJAWEN CULTURE WITH THE CHRISTIANITY IN THE SCOPE OF ONENESS . (2022). Jurnal Lektur Keagamaan, 20(1), 117-146. https://doi.org/10.31291/jlka.v20i1.1037