THE EXISTENCE OF THE WAPAUWE OLD MOSQUE IN THE VILLAGE OF KAITETU AS A TRACE OF THE SPREAD OF ISLAM IN MALUKU
DOI:
https://doi.org/10.31291/jlka.v20i2.1067Abstract
ABSTRACT
This study aims to describe the history of the Wapauwe Old Mosque including the architectural aspects and the objects in it. The study employed archaeological approach using a systematic procedure based on four main steps, namely: heuristics, criticism, interpretation, and historiogÂraphy. HisÂtoÂrical approach was taken to describe the historical background of the mosque. At the same time, the archaeological process was used to describe the physical structure of the mosque building. This study found that the Wapauwe Mosque is one of the oldest historical mosques in Maluku, located in Kaitetu State, Central Maluku Regency, Maluku Province. It was built in 1414 by an Islamic preacher, namely Perdana Jamilu. Wapauwe Mosque’s ancient characteristics can be seen from thatched leaves as the roof and gaba-gaba (sago fronds) as walls. The mosque was built without using nails in each connection segment. The function of pins was substiÂtuted by ties from ropes or gamuttu. At the four corners of the mosque's tributary, there was wood carved with calligraphy written: Muhammad (north-south corner) and Allah Muhammad (east-west junction). This study contributes to the literature of Islamic heritage in Nusantara by adding data about historic old mosques in Indonesia. This study promoted localized Islamic history to the people of Maluku as material for consideration and to the government to maintain maintain the Islamic heritage.
Keywords: Ambon, Indonesia, Islam, Old Mosque, Wapauwe
Â
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sejarah perkemÂbangan Masjid Tua Wapauwe yang meliputi waktu, pendiri, serta kondisi masyarakat di sekitar saat itu dan aspek arsitekturnya serta benda-benda yang ada di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan menggunakan prosedur sistematis yang bertumpu pada empat langkah utama yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dengan menggunakan pendekatan arkeologi. Pendekatan historis dilakuÂkan untuk mendeskripsikan latar belakang sejarah masjid yang dianalisis secara kritis. Sedangkan pendekatan arkeologis dilakukan untuk mendesÂkripÂsikan struktur fisik bangunan Masjid. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Masjid Wapauwe merupakan salah satu masjid tertua bersejarah di Maluku yang terletak di Negeri Kaitetu, Kabupaten Maluku Tengah, ProÂvinsi Maluku. Dibangun pada tahun 1414 oleh seorang penyebar agama Islam yakni Perdana Jamilu. Berdasarkan penelusuran, Masjid Wapauwe memperlihatkan ciri-ciri kekunoannya pada bentuknya yang bercorak tradisional dengan menyisipkan model piramida terpancung pada atapnya yang terbuat dari daun rumbia dan penggunaan gaba gaba (pelepah sagu) sebagai dinding. Kontruksi bangunan dibangun tanpa menggunakan paku pada setiap ruas sambungan, fungsi paku pada bangunan disubtitusi dengan menggunakan ikatan dari tali atau dalam istilah lokal disebut gamuttu. Selain itu pada keempat sudut tritisan masjid terdapat kayu yang diukir dengan motif kaligrafi. Dalam kaligrafi bertuliskan Muhammad (sudut utara-selatan) dan Allah Muhammad (sudut timur-barat). Kajian ini bermanfaat bagi pengembangan khazanah keislaman di Nusantara serta dapat menambah data infromasi tentang masjid tua bersejarah di Indonesia dan secara praktis, penlitian ini sebagai wahana untuk memperÂkenalkan sejarah Islam yang bersifat lokalitas kepada masyarakat Maluku, sebagai bahan pertimbangan kepada pemerintah agar tetap melestarikan serta menjaga cagar keagamaan dan kebudayaan.
 Kata kunci: Ambon, Indonesia, Islam, Masjid tua, Wapauwe
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Johan Pattiasina, Efilina Kisiya, Jems Sopacua, Christofer Judy Manuputty
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.