THE TRANSLATION OF THE QUR’AN IN SAMBAS SCRIPT: A STUDI ON JAWI AND LATIN SCRIPT BY MUHAMMAD BASIUNI IMRAN

Authors

  • Saifuddin Herlambang State Institute of Islamic Studies Pontianak
  • Abdel Kadir Naffati University of Ezzitouna
  • Ihsan Nurmansyah IAIN Pontianak https://orcid.org/0000-0001-9613-1512
  • Sherli Kurnia Oktaviana State Institute of Islamic Studies Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlka.v21i2.1117

Keywords:

Jawi script, Latin script, Quranic Commentary, Muhammad Basiuni Imran

Abstract

ABSTRACT

This article presents a study examining the use of Jawi and Latin scripts in Muhammad Basiuni Imran's Quran tafseer (commentary) in Sambas. The study employed historical research, where the data was collected through literature study. The results of this study suggest that the use of Jawi and Latin script was related to the different backgrounds of reader segmenta­tion as well as Muhammad Basiuni Imran's stance towards Dutch colonialism. In practical terms, Tafsir Tujuh Surah and Ayat as-Siyam, written in Jawi script, were explicitly written for the Malay community in the Sambas Sultanate, who were only able to read Jawi. On the other hand, al-Ibanatoe wal Inshafoe, written in Latin script, was intended for a wider Indonesian audience, who were able to read Latin script. The choice of script also influenced the thematic content of Muhammad Basiuni Imran's Quranic tafseer. The Tafsir Tujuh Surah and Ayat as-Siyam, composed in Jawi script, were primarily characterized by explanations of well-known verses and surahs that are routinely recited during prayers, thereby necessitating their comprehension by the Malay community within the Sambas Sultanate. On the other hand, al-Ibanatoe wal Inshafoe, written in Latin script, predominantly contained explana­tions on the contemporary conflicts and debates within the Malay and Indonesian Muslim communities over religious issues. This was designed to facilitate a wider comprehension among the general populace, thereby fostering unity within the Muslim community. From an academic perspective, the utilization of these two scripts indicates Muhammad Basiuni Imran's moderate stance, embodying a symbolic form of resistance against Dutch colonialism. This study further reinforces the concept of religious moderation in Indonesia, specifically via the usage of Jawi and Latin script in Muhammad Basiuni Imran's tafseer in Sambas.

Keywords: Jawi script, Latin script, Quranic Commentary, Muhammad Basiuni Imran

 

ABSTRAK

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji penggunaan aksara Jawi dan Latin dalam karya tafsir Muhammad Basiuni Imran di Sambas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aksara Jawi dan Latin berkaitan erat dengan konteks segmentasi pembaca yang berbeda serta sikap Muhammad Basiuni Imran terhadap kolonial Belanda. Secara praktis, TafsirTujuh Surah dan Ayat as-Siyam ditulis untuk masyarakat Melayu di Kesultanan Sambas yang umumnya hanya mampu membaca aksara Jawi, sedangkan al-Ibanatoe wal Inshafoe ditulis untuk masyarakat Indonesia secara lebih luas yang mampu membaca aksara Latin. Penggunaan kedua aksara tersebut berimplikasi pada perbedaan substansi penafsiran Muhammad Basiuni Imran terhadap ayat al-Qur’an. Tafsir Tujuh Surah dan Ayat as-Siyam yang beraksara Jawi lebih dominan berisi penjelasan tentang ayat dan surah yang sudah familiar dan selalu dibaca dalam shalat, sehingga harus dihayati dan dipahami oleh masyarakat Melayu di Kesultanan Sambas. Sementara itu, al-Ibanatoe wal Inshafoe yang beraksara Latin didominasi penjelasan tentang masyarakat Muslim di tanah Melayu dan Indonesia yang sedang berselisih dan berbantah-bantahan dalam perkara agama sehingga harus dipahami oleh masyarakat secara umum untuk mendorong persatuan umat Islam. Secara akademis, penggunaan kedua aksara tersebut sebagai bentuk sikap moderat Muhammad Basiuni Imran dalam upaya perlawanan simbolis terhadap kolonial Belanda. Kajian ini memperkuat moderasi beragama di Indonesia, khususnya melalui penggunaan aksara Jawi dan Latin dalam karya tafsir Muhammad Basiuni Imran di Sambas.

 Kata kunci: Aksara Jawi, Aksara Latin, Tafsir al-Qur’an, Muhammad Basiuni Imran

Downloads

Download data is not yet available.

References

Manuscripts

Imran, Muhammad Basiuni. al-Ibanatoe wal Inshafoe fil masaa'ilid¬diniah wa izalati attafarruqi fiha wal ikhtilaf. Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, 1933.

Imran, Muhammad Basiuni. Tafsir Tujuh Surah. Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, 1935.

Imran, Muhammad Basiuni. Tafsir Ayat as-Siyam. Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, 1936.

Books

Baidowi, Ahmad. “Vernakularisasi al-Qur’an Ala Pesantren: Kajian Tafsir al-Iklil fi Ma’ani al-Tanzil Karya KH.Misbah Mustafa.” in Tafsir al-Qur’an di Nusantara, Ed. Ahmad Baidowi. Bantul: Asosiasi Ilmu Alquran dan Tafsir se-Indonesia and Lembaga Ladang Kata, 2020.

Fathurahman, Oman. Filologi Indonesia: Teori dan Metode, ed. 2. Jakarta: Prenadamedia and UIN Jakarta Press, 2016.

Hamka, Tafsir al-Azhar. Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD, 2007.

Hermansyah. Ilmu Gaib di Kalimantan Barat. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) and École Française d’Extrême-Orient STAIN Pontianak, 2010.

Imran, Muhammad Basiuni. al-Kitab bil-huruf al-latiniyyati fil Jawi. dalam Majalah al Manar, Zulkaidah, Bagian no. 30, hal.718, 1348 H/ 1930 M.

Mustaqim, Abdul. Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an: Studi Aliran-Aliran Tafsir dari Periode Klasik, Pertengahan hing-ga Modern-Kontemporer. Yogyakarta: Idea Press Yog¬ya-karta, 2016.

Ridha, Muhammad Rasyid. “Manuskrip Ijazah Dar ad-Da’wah wa al-Irsyad.” Mesir,1926.

Sajad, Abdulah, Abdullah Thaha, Acep Arifudin, Adi Prayitno, Ahmad Sanusi, Ahmad Muawwam and Ahmadie Thaha. Ensiklopedi Pemuka Agama Nusantara. Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2016.

Salim, Moh. Haitami, Hermansyah, H. Yapandi, Erwin, Eka Hendry, Zulkifli, and Luqman. Sejarah Kesultanan Sambas Kalimantan Barat. Jakarta: Puslitbang Lektur dan Kha-zanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2011.

Journal Articles

Erasiah, Fikri Surya Pratama, Farid Mat Zain, Muhammad Syauqy Ardy and Resi Dalela. "Kelantan The Litle Mecca: Its Influence On The Archipelago's 15th-19th Century Islamic Civilisation." Jurnal Lektur Keagamaan 21, no. 1 (2023): 125. https://doi.org/10.31291/jlka.v21i1.1110.

Faisal, Ahmad and Faizuri. "Historical Development of Jawi Script: Analysis to Theory of Kang Kyoung Seok." Journal of Al-Tamaddun 9, no. 2 (2014): 1-15.

Fakhriati NFN. "Brunei And Aceh: A Manuscript-Based Study of Cultural And Historical Relationship." Jurnal Lektur Keagamaan 16, no. 1 (2018): 57. https://doi.org/10.31291/ jlk.v16i1.489.

Gusmian, Islah. “Tafsir Al-Qur’an di Indonesia: Sejarah dan Dinamika.” Nun: Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara 1, no. 1 (2015): 1. https://doi.org/10.32495/ nun. v1i1.8.

Gusmian, Islah. “Bahasa dan Aksara dalam Penulisan Tafsir Al-Qur’an di indonesia Era Awal Abad 20 M.” Mutawatir: Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis 5, no. 2 (2015), 223-224. https://doi.org/10.15642/mutawatir.2015.5.2.223-247.

Gusmian, Islah. “Tafsir Al-Qur’an Bahasa Jawa: Peneguhan Identitas, Ideologi dan Politik.” Suhuf: Jurnal Pengkajian Al-Qur’an dan Budaya 9, no. 1 (2016), 141-168. https:// doi.org/10.22548/shf.v9i1.116.

Haris, Didik M. Nur and Rahimin Affandi Abd Rahim. “Pemi-kiran Keagamaan Muhammad Basiuni Imran.” Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman 16, no. 2 (2017), 167-168. http://dx.doi.org/10.18592/al-banjari.v16i2.1464.

Herniti, Ening. “Islam dan Perkembangan Bahasa Melayu.” Jurnal Lektur Keagamaan 15, no. 1 (2017): 84-88. https:// doi.org/10.31291/jlk.v15i1.516.

Ihsan Nurmansyah. "Kajian intertekstualitas Tafsir Ayat Ash-Shiyam Karya Muhammad Basiuni Imran dan Tafsir Al-Manar Karya Muhammad Rasyid Ridha." Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 4, no. 1 (2019): 1-14, https://doi.org/10.15575/al-bayan.v4i1.4792.

Jabbar, Luqman Abdul. “Tafsir Al-Qur’an Pertama di Kalimantan Barat: Studi Naskah Kuno Tafsir Tujuh Surah Karya Maharaja Imam Kerajaan Sambas 1883-1976.” Khatulistiwa: Journal of Islamic Studies 5, no. 1 (2015): 100-111. https://doi.org/10.24260/khatulistiwa.v5i1.409.

Kiptiyah, Siti Mariatul. “Tradisi Penulisan Tafsir Al-Qur’an Bahasa Jawa Cacarakan: Studi atas Kur’an Jawen Muhammadiyah dan Tafsir Kur’an Jawen Pandam lan Pandoming Dumadi.” Jurnal Lektur Keagamaan 15, no. 2 (2017), 420-445, https://doi.org/10.31291/jlk.v15i2.531.

Mahrus, Erwin, Zaenuddin Hudi Prasojo and Busro. “Messages of Religious Moderation Education in Sambas Islamic Manuscripts.” Madania: Jurnal Kajian Keislaman 24, no. 1 (2020), 39-48. http://dx.doi.org/10.29300/madania. v2 4i1.3283.

Mijianti, Yerry. “Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia,” Belajar Bahasa: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 3, no. 1 (2018): 116, https:// doi.org/10.32528/bb.v3i1.1114.

Mohamed, Norahida. “[Muhammad Basiuni Imran: His Role in Propagating The Superiority of Islam in Sambas, West Kalimantan] Muhammad Basiuni Imran: Peranannya da¬lam Menegakkan Syiar Islam di Sambas, Kalimantan Barat.” Jurnal Islam dan Masyarakat Kontemporari 22, no. 1 (2021), 83-97. https://doi.org/10.37231/jimk.2021. 22.1.548.

Mukhlishin, Hamdil. “Pemikiran Pemikiran Muhammad Basiuni Imran di Bidang Pendidikan, Agama, Politik dan Sosial.” Tarbawi Khatulistiwa 8, no. 2 (2022): 50-63. http://dx.doi. org/10.29406/tbw.v8i2.4470.

Nurmansyah, Ihsan. “Tafsir Al-Qur’an Bahasa Melayu-Jawi di Kalimantan Barat (Kajian Kodikologi dan Historis-Periodik Naskah Tafsir Tujuh Surah dan Ayat as-Siyam karya Muhammad Basiuni Imran).” Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 23, no. 1 (2021): 1-2. http://dx.doi. org/10.22373/substantia.v23i1.8719.

Nurmansyah, Ihsan and Adib Sofia. “Paralel, Transformasi dan Haplologi Tafsir Tujuh Surah Karya Muhammad Basiuni Imran dengan Karya Tafsir Muhammad Rasyid Ridha: Kajian Intertekstualitas.”Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 6, no. 2 (2021): 67. https://doi.org/ 10.15575/al-bayan.v6i2.14685.

Risa, “Islam di Kerajaan Sambas antara Abad XV-XII: Studi Awal Tentang Islamisasi di Sambas,” Khatulistiwa: Jour¬nal of Islamic Studies 4, no. 2 (2014): 114, https://doi.org/ 10.24260/khatulistiwa.v4i2.244.

Roza, Ellya. “Aksara Arab-Melayu di Nusantara dan Sumbang sih dalam Pengembangan Khazanah Intelektual.” Tsaqa¬fah: Jurnal Peradaban Islam 13, no. 1 (2017): 185. http:// dx.doi.org/10.21111/tsaqafah.v13i1.982.

Yuliani, Yani, “Aksara Tafsir Al-Qur’an di Priangan: Huruf Pegon dan Aksara Latin dalam Karya K.H Ahmad Sanoesi.” Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur'an dan Taf¬sir 5, no. 1 (2020), 15-27. https://doi.org/10.15575/al-bayan.v5i1.8461.

Zulkifli. “Pemikiran Maharaja Imam Kerajaan Sambas Haji Muhammad Basiuni Imran tentang Kemunduran dan Perbedaan Pendapat Umat Islam.” Al-Hikmah: Jurnal Dakwah 15, no. 2 (2021), 299. https://doi.org/10.24260/ jhjd.v15i2.2130.g1019.

Zulfikar and Yuda Ardiansyah, “Perkembangan Islam di Kesul-tanan Sambas pada Masa Sultan Muhammad Syafiuddin II (1866-1922 M),” Jurnal Cendekia Sambas: Pendidikan, Humaniora dan Sains 1, no. 2 (2020): 25.

Downloads

Published

2023-12-11

How to Cite

THE TRANSLATION OF THE QUR’AN IN SAMBAS SCRIPT: A STUDI ON JAWI AND LATIN SCRIPT BY MUHAMMAD BASIUNI IMRAN. (2023). Jurnal Lektur Keagamaan, 21(2), 325-252. https://doi.org/10.31291/jlka.v21i2.1117