Masuknya Islam dan Munculnya Bima sebagai Pusat Kekuasaan Islam di Kawasan Nusa Tenggara

Authors

  • Tawalinuddin Haris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI), Depok

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlk.v10i1.169

Keywords:

Bima Sultanate, Lontara Goa, Melayu, Datu

Abstract

When Islam came to Bima is not definite yet, but from many information in traditional historiography that Islamization goes on with penetration of pacifique, by trading, preaching and marriage and by power or civil war. Bima emerged as a central of Islamic power about seventeenth century, when the fifth king of Bima converted to Islam and than used title Sultan Abdul Kahir. As a center of Islamic power, Bima grew and reached its glorious on the rule of Sultan Abdul Khair Sirajudin and Sultan Nurudin. In this period, many Moslem scholars came to Bima from many territories of archipelago for disseminating and teaching Islam to Bima society.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, L. Massir Q., Bo (Suatu Himpunan Catatan Kuno Daerah Bima). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengemangan Permuseuman Nusa Tenggara Barat, 1981/1982.
Abdullah, Taufik, “Tesis Weber dan Islam di Indonesia”, dalam : Taufik Abdullah (Editor), Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. Jakarta : LP3ES, 1979 : 1-40.
Atjeh, Abubakar, Sekitar Masuknya Islam Ke Indonesia. Semarang : CV. Ramadhani, 1971.
Buchari, Sidi Ibrahim, Sejarah Masuknya Masuknya Islam dan Proses Islamisasi di Indonesia. Jakarta Publicita, 1972.
Chambert-Loir, Henri (penyunting), Naskah dan Dokumen Nusantara III, Syair Kerajaan Bima. Jakarta-Bandung : EFEO, 1982.
---------,”Dato ri Bandang de I’islamisation de la region de Celebes-Sud”, Archipel 29, 1985 : 137-163.
Cholid Sodri, Ahmad, “Laporan Hasil Survai Kepurbakalaan Di Daerah Nusa Tenggara Barat”, Berita Penelitian Arkeologi, NO: 12, Jakarta : Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Departemen P & K, 1977.
Cortesao, Armando, The Suma Oriental of Tome Pires : An Account of The East from Read Sea to Japan, written in Malacca and India in 1511-1644. Translated from Portuguese MS. In the Bibliothiquede la chamber des Deputes, Paris and Edited by Armando Cortesao, London : The Hakluyt Society, 1944.
Damste, H.T., “Islam en Sirihpoean te Bima (Soembawa) Atjehsche Invloeden ?, BKI, 100, 1941 : 55-70.
---------, “Nadere Siripoean-Gegevens “, BKI., l01, 1942 : 113-115.
Faille, P. de Roo de la, “Studie over Lomboksch Adatrecht, Bali en Lombok”, Adatrecht Bundels XV, s-Gravenhage Martinus Nijhoff, 1918 : 135-140.
Graaf, H.J.de, “Lombok in de 17e Eeuw”, Djawa XXI, 1941: 355-373.
Haris, Tawalinuddin, Naskah Studi Kelayakan Komplek Makam Dantraha dan Tolo Bali, Bima, Nusa Tenggara Barat. Proyek Pemugaran dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Nusa tenggara Barat, 1983/1984.
---------, Kerajaan Tradisional Di Indonesia : Bima. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1997.
---------, Kesultanan Bima Di Pulau Sumbawa. Kertas Kerja Seminar Antarbangsa Kesultanan Melayu, Pekan Pahang, 08-10 Mei 2005.
Hurgronje, C. Snouck, Islam Di Hindia Belanda. Diterjemahkan oleh S. Gunawan, Jakarta : Bhratara, 1973.
Jasper, J.E., “Het Eiland Soembawa En Zijn Bevolking”, TBB., 34, 1908 : 60-147.
Lapian, A.B., “Kerajaan-Kerajaan Di Nusantara Bagian Timur Abad XVI-XIX”. Makalah Seminar Internasional Bahasa Melayu Abad XVIII-XIX : Bahasa Resmi Dan Bahasa Diplomasi, 18-19 Agustus 1993, Jakarta.
Meilink-Roelofsz, M.A.P., Asean Trade and European Influence in The Indonesian Archipelago Between 1500 and About 1630.s-Gravenhage, Martinus-Nijhoff, 1962.
Michael Hitchcock, “The Bimanese Kris : Aesthetics and Social Value,”BKI .deel 143, 1987 : 125-140.
Moquette, J.P.,”De datum op den grafsteen van Malik Ibrahim te Grisse “, TBG., LIV, 1912 : 208-214.
---------. “De Grafsteen te Pase en Grisse vergeleken met dergelijke monumenten uit Hindoestan”,TBG.LIV, 1912 : 536-548.
Morris, D.F. Braam, “Nota van Tolichting Behoerende bij het Contract gesloten met het landschap Bima op den 20 sten October, aan de Regeering ingediend door de Gouverneur van Celebes en Onderhoorigheden”, TBG.XXXV, 1890 : 176-233.
Mulyadi, Sri Wulan Rudjiati (editor), Bandar Bima. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan, Direktorat Jarahnitra, Bagian Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara,1992/1993.
Noorduyn, J., “Makassar and The Islamization of Bima”, BKI., 142, 1987 : 317-342.
---------,”Bima en Soembawa, Bijdragen tot de Geschiedenis van de Sultanaten Bima en Soembawa door A. Ligtvoet en G.P. Rouffaer”, VKI, 129, Foris Publications Dordrecht Holland/Providence-USA, 1987.
Pigeaud, Th., Literature of Java vol. I: Synopsis op Javanese Literature 900-1900. Koninklijk Instituut voor Taal, Land en Volkenkunde, Leiden, The Hague Martinus-Nijhoff, 1960.
Risalah Seminar Sedjarah Masuknya Islam ke Indonesia. Panitia Seminar Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia (TT).
Suparman, Lalu Gde, Babad Lombok. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1994.
Syamsudin, Helius, The Coming of Islam and The Role of The Malays as Middelman on Bima, Papers of The Dutch-Indonesian Historical Conference held at Logevuursche, The Netherlands, 23-27 Juni 1980 : 292-300.
Tjandrasasmita, Uka (Editor) Sejarah Nasional Indonesia III.Jaman Pertumbuhan Dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia.Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, PN. Balai Pustaka, 1984.
Wacana, Lalu, Babad Lombok. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah, 1979.
Zollinger, H., “Verslag van een reis naar Bima en Soembawa en naar eenige plaatsen op Celebes, Saleier en Flores gedurende de Maanden Mei tot December 1847”, VBG., XXIII, 1850 : 121-175.

Published

2012-06-29

How to Cite

Masuknya Islam dan Munculnya Bima sebagai Pusat Kekuasaan Islam di Kawasan Nusa Tenggara. (2012). Jurnal Lektur Keagamaan, 10(1), 22-50. https://doi.org/10.31291/jlk.v10i1.169