Mimbar dan Podium: Kajian atas Masjid Kuno di Nanggroe Aceh Darussalam

Authors

  • Nurman Kholis Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlk.v10i2.190

Keywords:

pulpit, podium, mosque, Aceh

Abstract

This article discusses research findings on the availability of the pulpit in the old mosques in the province of Nangroe Aceh Darussasalam (NAD), particularly on the design and position of the pulpit in the mosques. The research shows that the pulpit have been removed and replaced by the lectern in the majority of the mosques. Referring to tradition of the prophet and his companions, the authors emphasizes that the pulpit accomplished by three steps and this lead the conduct of preacher before giving the sermons. In addition, all the speeches uttered on the pulpit have religious meaning and therefore, are sacred.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adian, Donny Gahral, Martin Heidegger: Seri Tokoh Filsafat, Jakarta: Teraju, 2003
Ali AM, Abu Ibrohim Muhammad, Khutbah Jum’at Sesuai Syariat, Gresik: Pustaka Al Furqon, 1433/2012
Atjeh, Aboebakar, Sedjarah Mesjid dan Amal Ibadah Dalamnya, Bandjarmasin: Fa. Toko Buku ”Adil”, 1955.
Bidang Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid (Penamas) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Masjid Bersejarah di Nanggroe Aceh, Jilid I, 2009
Bidang Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid (Penamas) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Masjid Bersejarah di Nanggroe Aceh, Jilid II, 2010
Darsa, Undang, “Beberapa Catatan Terhadap Empat Makalah Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan”, Pointer pada Seminar Hasil Penelitian Teks dan Konteks Naskah Klasik Keagamaan, Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Depok, November 2011.
Gaus AF, Ahmad, Api Islam Nurcholish Madjid: Jalan Hidup Seorang Visioner, Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2010.
Gazalba, Sidi, Mesjid: Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Pustaka Al Husna, 1994
Hidayat, I. Syarief, “Naskah Sunda Islami Sebagai Fakta Sejarah Perkembangan Islam Di Tatar Sunda”, makalah disamapaikan dalam Orientasi Tenaga Teknis Konservasi Keagamaan, Pekanbaru, Maret 2009
Majid, Abdul, Korelasi Kitab Sabilal Muhtadin dengan Kontruksi Tradisi Islam Banjar di Kota Samarinda, Kumpulan Makalah Hasil Penelitian Kompetitif Individual, Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2012
Masinambow, E.K.M dan Rahayu S. Hidayat (ed.), Semiotik: Mengkaji Tanda dalam Artifak, Jakarta: Balai Pustaka, 2001
Saidi, Zaim, Ilusi Demokrasi: Kritik dan Otokritik Islam, Jakarta: Republika, 2007
Syakir, K,H.U. Balukia, Jumat dan Permasalahannya, Bandung: Sinar Baru, 1991
Sedyawati, Edi, “Semiotika dalam Arkeologi: Candi Jago dalam Tinjauan Semiotik”, dalam E.K.M. Masinambow dan Rahayu S. Hidayat (ed.), Semiotik: Mengkaji Tanda dalam Artifak, Jakarta: Balai Pustaka, 2001
Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung, 1990

Published

2012-12-22

How to Cite

Mimbar dan Podium: Kajian atas Masjid Kuno di Nanggroe Aceh Darussalam. (2012). Jurnal Lektur Keagamaan, 10(2), 431-446. https://doi.org/10.31291/jlk.v10i2.190