Elit Lokal Madura: Sisi Kehidupan Kaum Blater
DOI:
https://doi.org/10.31291/jlk.v13i1.208Keywords:
Local Elite, Blater Society, Remoh Tradition and CorokAbstract
This article is summative work of the research result of the life of Blater Community: A study of local elite in Madura. With the use of phenomenological approach, the research highlights some important findings.
First, the Blater community of Sampang District is fanatic muslims. The Blater whom are socially categorized as “jagoan†(fighter), who has a particular style of life, imfact, they are able to interact and adapt to their social environment. Second, the sexual life of Blater community is socially built based on the agreement approach among them.
Downloads
References
Abdurachman. 1979. Sekelumit Cara Mengenal Masyarakat
Madura (Madura I). Jakarta: Proyek Peningkatan Sarana
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Abrar, Ana Nadya & Tamtiari, Wini, (ed). 2001. Konstruksi
Seksuali-tas: Antara Hak dan Kekuasaan. Yogyakarta: FF&
PPK Universitas Gadjah Mada.
Agus, Bustanuddin. 2006. Agama dalam Kehidupan Manusia:
Pengantar Antropologi Agama. Jakarta: Rajawali. Aminuddin,
Kasdi. 2003. Perlawanan Penguasa Madura atas Hegemoni
Jawa: Studi Relasi Pusat-Daerah pada Periode Akhir Mataram
(1726-1745). Yogyakarta: Jendela.
Badan Pusat Statistik dan Bappeda Kabupaten Sampang. 2010. Kabupaten Sampang Dalam Angka. Sampang: BPS dan
Bappeda.
Baso, Zahro Andi. 2002. Menghadang Langkah Perempuan.
Yogyakarta: PSKK, Universitas Gadjah Mada.
Berger Peter L dan Thomas Luckman. 1990. Tafsir Sosial Atas
Kenyataan. Jakarta: LP3ES.
Berger, Peter L. 1991. Langit Suci: Agama Sebagai Realitas Sosial. Jakarta: LP3ES.
−−−−−−. 2011. Garam, Kekerasan dan Aduan Sapi : Esai-esai tentang Orang Madura dan kebudayaan Madura. Yogyakarta: LKiS.
Departemen Agama RI. 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah: Pertumbuhan dan Perkembangannya. Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Dhakiri, M. Hanif. 2007. Kiayi Kampung & Demokrasi Lokal.
Jakarta: DPP. PKB dan KLIK.R.
Dhavamony, Mariasusai. 1995. Fenomenologi Agama. Alih
Bahasa: Sudiarja, dkk., Yogyakarta: Kanisius.
Dirdjosanyoto, Pradjarta. 1999. Memelihara Umat: Kiayi Pesantren-Kiayi Langgar di Jawa. Yogyakarta: LKiS.
Effendy, Bisri. 1990. An Nuqoyah: Gerak Transformasi Sosial di Madura. Jakarta: P3M.
Foucault, Michael. 1997. Sejarah Seksualitas: Seks dan Kekuasaan. Jakarta: PT. Gramedia.
Hamim, Anis. 1998. Benarkah Kita Mencintai Isteri Kita? Yogyakarta: Rifka Annisa.
Harian Umum Republika, 1993.
Ida, Rachmah. 2005. Sunat, Belenggu Adat Perempuan Madura. Yogyakarta: PSKK Universitas Gadjah Mada.
Jainuri. 2012. “Orang Kuat Partai di Aras Lokal: Blater Versus
Lora dalam Percaturan Politikâ€, Makalah.
Jonge, Huub de. 1989. Madura dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam Suatu Studi Antropologi Ekonomi. Jakarta: KITLV dengan LIPI bersama PT. Gramedia.
Kahmad, Dadang. 2000. Sosiologi Agama. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kasdi, Aminuddin. 2003. Perlawanan Penguasa Madura atas
Hegemoni Jawa: Studi Relasi Pusat-Daerah pada Periode
Akhir Mataram (1726-1745). Yogyakarta: Jendela.
Khusyairi, Akhmad. 1989. “Agama, Orientasi Politik, dan Kepemimpinan Lokal di Antara Orang-orang Madura di Lumajangâ€, dalam Huub de Jonge (ed)., Agama, Kebudayaan dan Ekonomi. Jakarta: Rajawali Press.
Koentjaraningrat. 1991. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia.
Koentjoro. 2002. “Mengurai Benang Kusut Pelacuran Menghapus Kekerasan terhadap Perempuan†dalam Islam dan Kontruksi Seksualitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan The Ford Foundation.
−−−−−−−. 2004. On The Spot: Tutur dari Sarang Pelacur.
Yogyakarta: Tinta.
Kuntowijoyo. 1989. “Agama Islam dan Politik: Gerakan-gerakan Sarekat Islam Lokal di Madura, 1913-1920†dalam Huub de Jonge (ed)., Agama, Kebudayaan, dan Ekonomi. Jakarta: Rajawali.
−−−−−−−−. 1993. Radikalisasi Petani. Yogyakarta: Bentang
Budaya.
−−−−−−−−. 2002. Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris
Madura 1850-1940. Yogyakarta: Matabangsa.
Koran Harian Pagi, Semarang: Suara Merdeka, 1/12/2006.
M. Moeliono, Anton, dkk. 1986. Pemetaan Bahasa Madura di
Pulau Madura. Jakarta: PPPB Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Madaniy, A. Malik. 1982. Pola Motivasi Berhaji di Kalangan
Masyarakat Madura, Jakarta: Proyek Peningkatan Sarana Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Marpaung, Leden. 1996. Kejahatan terhadap Kesusilaan dan Masalah Prevensinya. Jakarta: Sinar Grafika.
Mashad, Dhurorudin, dkk. 2005. â€Kiayi dan Konflik Kepentingan Politik dalam Pemilihan Bupati Sampang†dalam Konflik Antar Elit Politik Lokal dalam Pemilihan Kepala Daerah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mas'ud, Abdurrahman. 2004. Intelektual Pesantren: Perhelatan Agama dan Tradisi. Yogyakarta: LKiS.
Maula, M. Jadul (ed). 1999. Otonomi Perempuan Menabrak
Ortodoksi. Yogyakarta: LKPSM.
Nadya Abrar, Ana & Wini Tamtiari (ed). 2001. Kontruksi
Seksualitas: Antara Hak dan Kekuasaan. Yogyakarta: FF &
PPK Universitas Gadjah Mada.
Nurhajarin, Dwi Ratna, dkk. 2005. Kerusuhan Sosial di Madura
Kasus Waduk Nipah dan Ladang Garam. Yogyakarta: Balai
Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta.
Pawitra, Adrian. 2009. Kamus Lengkap Bahasa Madura Indonesia: Dengan Ejaan Bahasa Madura Tepat Ucap. Jakarta: Dian Rakyat.
Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur. 1979. Rencana
Pembangunan Lima Tahun Ketiga di Daerah Tingkat I Jawa
Timur Buku IV. II. Surabaya: Pemda Jawa Timur.
Rifa’i, Mien Ahmad. 2007. Manusia Madura: Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya seperti Dicitrakan Pribahasanya. Yogyakarta: Pilar Media.
Robetson, Roland. 1986. Sosiologi Agama, Alih Bahasa: Paul
Rosyadi. Jakarta: Aksara Persada.
Rozaki, Abdur. 2004. Menabur Kharisma Menuai Kuasa (Kiprah
Kiayi dan Blater Sebagai Rezim Kembar di Madura). Yogyakarta: Pustaka Marwa.
−−−−−−−. 2007. “Kepemimpinan Informal di Madura, Sumenepâ€,
Makalah., Madura: Kongres Kebudayaan Madura.
Soebahar, Abd. Halim dan Hamdanah Utsman. 1999. Hak Reproduksi Perempuan dalam Pandangan Kiayi. Yogyakarta: Ford Foundation dan PPK Universitas Gadjah Mada.
Soetomo. 1995. Masalah Sosial dan Pembangunan. Jakarta:
Pustaka Jaya.
Sparadley, James P. tt. The Ethnographic Interview. New York: Rinehart and Winston.
Subaharianto, Andang, dkk. 2004. Tantangan Industrialisasi Madura (Membentur Kultur, Menjunjung Leluhur). Malang:
Bayumedia Publishing.
Sugianto, dkk. 1986. Pemetaan Bahasa Madura di Pulau Madura. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Suhartono, dkk. 2001. Politik Lokal Parlemen Desa: Awal Kemerdekaan
Sampai Jaman Otonomi Daerah. Yogyakarta: Lappera
Pustaka Utama.
Syamsuddin, Muh. 2005. “Masyarakat Madura dan Pondok
Pesantrenâ€, Jurnal PMI (Media Pemikiran dan Pengembangan
Masyarakat), Vol. II, Nomor 2, Maret.
Turmudi, Endang. 2003. Perselingkuhan Kiayi dan Kekuasaan.
Yogyakarta: LKiS.
Usman, Sunyoto. 1979. Suku Madura yang Pindah ke Umbulsari
(Madura III). Jakarta: Proyek Peningkatan Sarana Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Wignjosoebroto, Soetandyo. 2003. “Andil Kondisi Sosial Budaya pada Kekerasan terhadap Perempuanâ€, dalam Islam dan Konstruksi Seksualitas. Yogyakarta: PSW IAIN Sunan
Kalijaga, The Ford Foundation dan Pustaka Pelajar.
Wiyata, A. Latief dan Kusnadi (ed). 2001. Proses Demokratisasi di Indonesia: Kasus Pemilihan Bupati Sampang Madura Periode 2000-2005. Jember: LPPM “Kawula Sarasâ€.
Wiyata, A. Latief. 2002. Carok Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. Yogyakarta: LKiS.
Wulan, Tyas Retno. 2005. Nikah Mut’ah; Posisi Sosial dan Hak
Reproduksi Perempuan Pengikut Syi’ah. Yogyakarta: PSKK
Universitas Gadjah Mada.
Yuliati, Yayuk dan Poernomo, Mangku. 2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Leppera Pustaka Utama.
Zetlin, Irvin M. 1996. Memahami Kembali Sosiologi: Kritik
terhadap Teori Sosiologi Kontemporer, Penerjemah: Anshori
dan Juhanda. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.