Brunei And Aceh: A Manuscript-Based Study of Cultural And Historical Relationship

Authors

  • Fakhriati NFN Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlka.v16i1.489

Keywords:

Aceh, Brunei, Malay, manuscript, history, culture,

Abstract

Dari sisi letak geografis, Brunei dan Aceh adalah dua suku bangsa yang berada di posisi berjauhan, pulau Kalimantan dan Sumatera. Namun, keduanya memiliki banyak kemiripan antara satu sama lainnya. Keduanya berada dalam satu rumpun Melayu, budaya, dan karakter yang mirip. Dari sisi sejarah, kedua suku ini memiliki hubungan baik, baik pada tatanan kesul­tanan maupun pada level rakyatnya. A. Hasyimi mengatakan bahwa qanun yang dipakai di Brunei adalah hasil adopsi dari qanun yang ada di Aceh. Selain itu kemiripan dari sisi budaya adalah, seperti perma­inan rakyat, cara masuk rumah baru, dan tepung tawari. Kemiripan-kemiripan ini men­jadi menarik dikaji lebih jauh tentang hubungan sejarah Brunei dan Aceh. Tulisan ini bertujuan untuk menggali hubungan sejarah antara kesultanan Brunei dan Aceh, termasuk hubungan yang baik antara ulama dalam menye­barkan ajaran Islam. Penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan terutama yang terdapat dalam manuskrip Aceh dan Brunei. Kajian ini mengunakan pendekatan filologis dan antropologis untuk mengungkap informasi relasi antar kedua etnis ini. Diharapkan hasil kajian ini dapat menjadi pendukung pelestarian warisan yang dimiliki kedua suku bangsa Brunei dan Aceh, terutama terkait manuskrip dan bukti sejarah tentang hubungan kedua suku bangsa tersebut.

 Kata Kunci: Aceh, Brunei, manuskrip, sejarah, budaya, dan Melayu

Geographically, Brunei and Aceh are separated by the ocean. One is located on the island of Kalimantan and the other on the island of Sumatra. Despite the distance, these two entities possess many similarities. Their people are of Malay origin, alike in culture and character. Historically, the relationship between them, be it at the level of sultans or subjects, is as well as it can be. For example, A. Hasyimi stated that Brunei adopted qanun (law) from Aceh. Other similarities can be found in their culture, such as folk games, housewarming celebration, and flour ritual. These similarities invite a deeper examination into the relationship between Brunei and Aceh. This study aimed to investigate the connection between the Brunei and Aceh sultanates, as well as the relationship between their ulama in spreading Islam. Using historical manuscripts from both places as primary sources, this study employed philological and anthropological approaches to achieve its objectives. It is hoped that the result of this study could be used to support the heritage preservation of Brunei and Aceh, especially in terms of historical manuscripts which have successfully proved their close relationship.

Keywods: Aceh, Brunei, Malay, manuscript, history, culture

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

  • Fakhriati NFN, Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia
    h-index: 0

References

Ampuan Haji Tengah, Ampuan Haji Brahim. 2008. Syair Rajang: Penyelenggaraan dan Analisis Teks, Bandar Sri Begawan: Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei.
Bakar, Awang Haji Md. Yussop. 2005. “Adat Perkahwinan Orang Melayu Brunei”, in Perkahwinan Etnik Melayu di Brunei Darussalam, Negara Brunei Darussalam: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Bennet, James. 2005. ‘Crescents Moon: Afterword’ in Crescent Moon: Islamic Art & Islamization in Southeast Asia, National Gallery of Australia – Canberra, h. 251
Fakhriati. 2008. Menelusuri Tarekat Syattariyah di Aceh: Studi atas Naskah Aceh, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
---------. 2014. “Tradisi Intelektual Aceh di Dayah Tanoh Abee dan Dayah Ruhul Fata” published in Al-Qalam, Vol. 20, No. 2 (2014), 179-188.
---------. 2017. Indians and Arabs as Hybrid Communities in Aceh: Identity and Assimilation, Paper presented at Seasrep Workshop in Manilla, 9-10 March 2017, not published yet.
Fathurahman, Oman. 2012. “Memahami pribumisasi Islam melalui Kitab Seribu Masalah” in Studia Islamika, 19(3): 597-609.
Ghofur, Abd. 2015. “Islam dan Politik di Brunei Darussalam: Suatu Tinjauan Sosio-Historis” in Toleransi, 7(1): 53-69.
Hadi, Amirul. 2010. Aceh: Sejarah, Budaya, dan Tradisi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Haji Abd Hamid, Awang Haji Hashim. 2015. “Adat Perkahwinan Melayu Brunei: Antara Tradisi dan Nilai”, in Perkahwinan Etnik Melayu di Brunei Darussalam, Negara Brunei Darussalam: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Hurgronje, Snouck. 1906. The Acehnese. Leiden: E.J. Brill.
Iskandar, Teuku. 2011. Aceh as a Crucible of Muslim-Malay Literature” in Mapping the Acehnese Past, ed by R. Michael Feener, Patrick Daly, and Anthony Reid, LEdien: KITLV Press.
Mail, Haji Asbol bin. 2011. Kesultanan Melayu Brunei abad ke-19: Politik dan Struktur Pentadbiran. Bandar Sri Begawan: Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei.
Mabrur, Aharis. 2017. “Konsepsi Pidana Hudud dalam Qanun Jinayat Aceh-Indonesia dan Brunei Darussalam”, in Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 19(1): 19-44.
Mohammad, Haji Pengiran, dan Pengiran Haji Abdurahman. 2005. Islam di Burnei Darussalam. Bandar Sri Begawan: Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei.
Sweneey, Amin. 1968. Silsilah Raja-raja Brunei.” JMBRAS, Vol. 41. Pt. 5.
Zainuddin, H. M. 1961. Tarich Atjeh dan Nusantara. Medan: Pustaka Iskandar Muda.
Yok Fang, Liaw. 2013. A History of Classical Malay Literature. Singappre: ISEAS.
Zubir, Zusneli. 2013. “Hubungan Kerajaan Melayu Minangkabau dengan Brunei: Sebuah Tinjauan Sjearah dan Budaya” in Kerajaan-kerajaan Melayu dan Hubungannya dengan Kesultanan Brunei, Prosiding Seminar Sejarah Borneo ke-3 27-29 Ogos 2013, Pusat Sejarah Brunei, Kementerian Kebudayaan, Belia dan Sukan, Bandar Sri Begawan, Negara Brunei Darussalam.
https://www.merdeka.com/peristiwa/jaksa-brunei-darussalam-belajar-hukum-jinayat-di-aceh.html
http://www.antaranews.com/berita/182348/naskah-kuno-aceh-banyak-di-brunei-darussalam
https://syahuri.wordpress.com/2014/05/27/brunei-dan-aceh-darussalam/
http://www.mapesaaceh.com/2015/11/malaysia-brunei-darussalam-dan.html
http://alfian-nawawi.blogspot.co.id/2010/04/ratusan-naskah-kuno-aceh-tersimpan-di.html.
http://www.manuscripts-nusantara.org/receive/HasjmyMSBook_islamhs_00000200

Downloads

Published

2018-06-30

Issue

Section

Articles

How to Cite

Brunei And Aceh: A Manuscript-Based Study of Cultural And Historical Relationship. (2018). Jurnal Lektur Keagamaan, 16(1), 57-74. https://doi.org/10.31291/jlka.v16i1.489