Eksplorasi dan Digitalisasi Manuskrip Keagamaan: Pengalaman di Minangkabau

Authors

  • Ridwan Bustamam Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlk.v15i2.532

Keywords:

eksplorasi, digitalisasi, manuskrip keagamaan, Sumatera Barat, Minangkabau,

Abstract

Islamic Manuscript of Nusantara has long been the object of resear­ch. Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage Office for Research and Development and Training began to seriously conserve the manuscript systematically since 2008 until now, among others through the digitalization of religious classical manuscripts. Until 2016, about 2,203 titles of religious manuscripts were successfully digitized from various parts of Indonesia, including the religious manus­cripts of West Sumatra. Digitalization activities in this area are not as easy as planned, many obstacles to be faced by the digital team, technical issues and obstacles that arise from the owner of the script itself. The implementation strategy of digitizing manuscript used such as involving manuscripts from MANASSA, SULUAH Padang, IAIN Imam Bonjol Padang, and Andalas Padang University. In fact, there are still many religious manuscripts in West Sumatera that have not been photographed until 2016. Due to limited quotas, the manuscripts that are digitized are only 45 manuscripts, coming from three regions: 1) Pauh Kambar Hilir, Nan Sabaris, Padang Pariaman; 2) Batu Baraia, Saturday Feed, Luhak, Fifty Koto; 3) Kasiak, Koto Sani, Sumani, Solok. This community-owned manuscript contains among others tauhid, tafseer, fiqh, mujarabat, fala­kiyah, nahwu-naraf knowledge, and tasawuf. One of the most important recommendations of the digitalization team is: "intensive coordination and collaboration is needed in order to save the manuscript, because if done sepa­­ra­tely, the conservation effort of the manuscript will not run opti­mally.

Keywords: exploration, digitizing, religious manuscripts, West Sumatra, Minangkabau

 

Naskah klasik (manuskrip) keislaman Nusantara sudah lama menyita perhatian para peneliti dari dalam maupun luar negeri. Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama mulai serius mengkonservasi naskah kuno secara sistematis sejak tahun 2008 sampai sekarang, antara lain melalui digitalisasi naskah klasik keagamaan. Hingga tahun 2016, sekitar 2.203 judul naskah keagamaan telah berhasil didigital dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di dalamnya manuskrip keagamaan dari Sumatera Barat. Kegiatan digitalisasi di daerah ini pun tidak semudah yang direncanakan, banyak kendala yang harus dihadapi oleh tim digital, baik kendala yang bersifat teknis maupun kendala yang berasal dari pemilik naskah itu sendiri. Strategi digitalisasi naskah yang digunakan misalnya melibatkan para pegiat naskah dari MANASSA, SULUAH Padang, IAIN Imam Bonjol Padang, dan Univer­sitas Andalas Padang. Sesungguhnya masih banyak manuskrip keagamaan di Sumbar yang belum difoto tahun 2016. Karena kuota yang terbatas, maka manuskrip keagamaan yang didigital hanya berjumlah 45 naskah, yaitu dari tiga daerah: 1) Pauh Kambar Hilir, Nan Sabaris, Padang Pariaman; 2) Batu Baraia, Pakan Sabtu, Luhak, Lima Puluh Koto; 3) Kasiak, Koto Sani, Sumani, Solok. Naskah milik masyarakat ini berisi antara lain tauhid, tafsir, fikih, mujarabat, falakiyah, ilmu nahwu-saraf, dan tasawuf. Tim digitalisasi manuskrip keagamaan Sumbar akhirnya meru­mus­kan rekomandasi, yang terpenting adalah: “perlu koordinasi dan kola­borasi secara intensif dalam rangka penyelamatan manuskrip, sebab jika dilakukan secara terpisah-pisah, maka upaya konservasi manuskrip tidak akan berjalan secara optimal.

Kata kunci: eksplorasi, digitalisasi, manuskrip keagamaan, Sumatera Barat, Minangkabau

Downloads

Download data is not yet available.

References

Baried, Siti Baroroh. 1985. Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidi¬kan dan Kebudayaan.
Bermansyah dan Antoni, Yoyok, “Digitalisasi Naskah Kuno dalam Upaya Pelestarian dan Menarik Minat Generasi Muda”, dalam Jurnal GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016.
Djamaris, Edward. 2002. Metode Penelitian Filolog. Jakarta: Ma¬nas-co.
Kodir, Moh. “Alih Media Bahan Pustaka dalam Bentuk Mikrofilm Pusat Preservasi Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI”, Makalah pada Pengembangan Wawasan Tenaga Fungsional tentang Digitalisasi Naskah Klasik Keagamaan yang diseleng-garakan oleh Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 28-30 Januari 2008.
Hidayat, I. Syarief. 2012. Teologi dalam Naskah Sunda Islami, Bandung: Sygma Creative Media Corp.
Holil, Munawar, “Digitalisasi Naskah”, Paparan dalam Power Point pada Pengembangan Wawasan Tenaga Fusngsional tentang Digi-ta¬lisasi Naskah Klasik Keagamaan yang diselenggarakan oleh Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemen-terian Agama RI, 28-30 Januari 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring/online.
Lubis, Nabilah. 2007. Naskah, Teks, dan Metode Penelitian Filo¬logi. Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, Jakarta.
Mulia, Musdah. (ed). Buku Islam Kontemporer: Gambaran Awal Mengenai Penulis, Isi, dan Respon Masyarakat. Jakarta: Puslit-bang Lektur Keagamaan, Badan Litbang Agama Departemen Agama RI.
Mulyadi, Sri Wulan Rujiati. 1994. Kodikologi Melayu di Indonesia, Lembar Sastra Edisi Khusus No. 24. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Musyair, Zainuddin MS. 2011. Membangkit Batang Terandam: Adat Salingka Nagari di Minangkabau. Yogyakarta: Ombak.
Robson, S.O. “Pengkajian Sastra-sastra Tradisional Indonesia”, dalam Majalah Bahasa dan Sastra, Pusat Pembinaan dan Pengem-bangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebu¬dayaan, Tahun IV, Nomor 6, 1978.
Syarifudin, Ismail Kaliky, Aisa Manilet, “Peran Teknologi Fotografi dalam Perawatan Naskah Kuno di Maluku”, dalam Jurnal Studi Islam Vol. 5 Nomor: 01 2015.

Published

2017-12-28

Issue

Section

Articles

How to Cite

Eksplorasi dan Digitalisasi Manuskrip Keagamaan: Pengalaman di Minangkabau. (2017). Jurnal Lektur Keagamaan, 15(2), 446‒469. https://doi.org/10.31291/jlk.v15i2.532