Khazanah Intelektual Ulama Betawi Abad ke-19 dan ke-20 M

Authors

  • nur rahmah

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlk.v16i2.564

Keywords:

ulama, betawi, karya ulama, abad 19-20, Jakarta,

Abstract

Jakarta as a metropolitan city and the center of Indonesian government in its history can not be separated from the role of the Betawi scholars (ulama). As well as fighting physically in resistance against colonialism, Betawi scholars are also very productive in writing to intellectual work. However, many of these works have not been well documented. Even though the works are the most authentic proof of the intellectual role of scholars in educating the lives of the people. This research seeks to answer questions about what are the works of Betawi scholars and how they are typologies. From the author's search results, there are 160 the intellectual works of   Betawi scholars who lived in the 19th and 20th centuries. The trends of these intellectual works were in the jurisprudence (Fikih). The trend of scholars to choose jurisprudence in writing their writings shows a change in insight and orientation among pesantren or religious education institutions. This change in insight and orientation is based on the awareness of people's needs for practical religious teachings. The works are dominated in the form of khulasah. It shows that some Betawi scholars still believe that the works of scholars in the past as the masterpiece, so the Betawi scholars only able to write summary of those works.The Intelectual works of the Betawi scholars is also written more in Arabic. This phenomenon shows the mastery of the Ulama on the Arabic language. Moreover, many of the Betawi scholars studied in the Middle East, so that the influence of Arabic in the daily lives of the ulamas became very high.

Keywords: ulama, Batavia, ulama’s work, 19th-20th century, Jakarta

 

Jakarta sebagai kota metropolitan dan pusat pemerintahan Indonesia dalam sejarahnya tidak lepas dari peran para ulama Betawi. Selain ikut berjuang secara fisik dalam perlawanan melawan kolonial, ulama Betawi juga sangat produktif dalam melahirkan karya intelektual. Namun, karya-karya tersebut belum terdokumentasikan dengan baik. Padahal karya-karya itu merupakan bukti yang paling otentik mengenai peran intelektual ulama dalam mencerdaskan kehidupan umat. Tulisan ini berusaha menjawab per­tanyaan tentang apa saja karya-karya ulama Betawi dan bagaimana karak­teristiknya. Dari hasil penelusuran, terhimpun 160 karya yang merupakan buah karya intelektual 26 ulama Betawi yang hidup di abad ke-19 dan ke-20 M. Kecenderungan karya intelektual tersebut berada pada bidang fikih. Ke­cenderungan ini menunjukkan adanya perubahan wawasan dan orientasi di kalangan pesantren, khususnya ulama penulis, dari tawawuf yang lebih mewarnai pemikiran ulama abad ke-17 dan ke-18 M ke fikih. Perubahan wawasan dan orientasi ini didasari oleh adanya kesadaran tentang kebu­tuhan masyarakat terhadap ajaran agama yang bersifat praktis. Dari segi jenisnya, karya-karya tersebut kebanyakan berupa khulasah atau ringkasan. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini sebagian ulama masih cenderung terkungkung oleh pemikiran bahwa apa yang terdapat dalam kitab-kitab kuning sudah mengcover seluruh kebutuhan informasi keagamaan sehingga menulisnya kembali dalam konteks kekinian menjadi kurang progresif. Karya ulama Betawi juga lebih banyak ditulis dalam bahasa Arab yang merupakan bukti penguasaan mereka terhadap bahasa Arab. Hal ini disebabkan antara lain karena mereka berguru dan belajar kepada ulama di Timur Tengah sehingga bahasa Arab lebih banyak memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Meskipun demikian, sebagian mereka tetap memiliki karya dalam bahasa Melayu dan Indonesia sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat lokalnya.

Kata Kunci: ulama, Betawi, karya ulama, abad 19-20, Jakarta

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku
Abdul Aziz. 1998. Islam dan Masyarakat Betawi. Jakarta: Logos.
Anwar, M. Syafi`i. 1995. Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia: Sebuah Kajian Politik tentang Cendikiawan Muslim Orde Baru. Jakarta: Paramadina.
Assegaf, Naufal. 2008. “Pemikiran Keagamaan Sayid Usman bin Yahya (1822-1914): Respons dan Kritik terhadap kondisi social keagamaan di Indonesia”. Disertasi. Jakarta: Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta.
Derani, Saidun. 2013. “Ulama Betawi Perspektif Sejarah”, Bulletin al-Turas Journal UIN Jkt.ac.id. Vol. 19. No. 2.
Dhofier, Zamakhsyari. 1976. “Social Interaction in Jakarta: A Study of Relation between betawinese and new comers”. Tesis. MA Program. Canberra: Australian National University
Fadhli, Ahmad. 2011. Ulama Betawi: Studi tentang Jaringan Ulama Betawi dan Kontribusinya Terhadap Perkembangan Islam abad ke-19 dan 20. Jakarta: Manhalun Nasyi-In Press.
Huda, Nor. 2007. Islam Nusantara: Sejarah Sosial Intelektual Islam, Jakarta: Ar-Ruz Media.
Iqbal, Muhammad Zafar. 2002. “Islam di Jakarta: Sejarah Islam dan Budaya Betawi”. Disertasi, Jakarta: Program Pascasarjana UIN Jakarta.
Kaptein, Nico. 1998. ‘The Sayyid Uthman and Queen: Sayyid Uthman on Queen Wilhelmina’s Inauguration on the Throne of the Nedherland in 1898’, Journal of Islamic Studies, Vol 9, No. 2: 158-177
Kiki, Rakhmat Zailani, dkk. 2011. Genealogi Intelektual Ulama Betawi: Melacak Jaringan Ulama Betawi dari Awal Abad ke-19 sampai Abad ke-21. Jakarta: JIC.
Khozin. 2001. Jejak-jekak Pendidikan Islam di Indonesia. Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.
Madjid, Nurcholish. 1985. “Merumuskan Kembali Tujuan Pendidikan Pesantren” dalam Dawam Rahardjo (Ed.). Pergulatan Dunia Pesantren Membangun dari Bawah. Jakarta:P3M.
Malik, Djamaluddin, dkk. 1998. Zaman Baru Islam Indonesia: Pemikiran dan Aksi Politik Abdurrahman Wahid, M.Amin Rais, Nurcholis Madjid, Jalaluddin Rakhma. Bandung: Zaman Wacana Mulia.
Muhammad, Husein. 1999. “Kontekstualisasi Kitab Kuning: Tradisi Kajian dan Metode Pengajaran” dalam Marzuki Wahid, dkk. (Eds..). Pesantren Masa Depan Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren. Bandung: Pustaka Hidayah.
Naopal, Muhammad. 2014. ‘Kritik Sayyid Usman bin Yahya terhadap Pemikiran Pembaharuan Islam: Studi Sejarah Sosial Intelektual di Indonesia’, Intizar, Vol. 20, No. 1: 17-41.
Qamar, Mujamil. t.t. Pesantren dari Transformasi Metodologi menuju Demokratisai Institusi. Jakarta: Erlangga.
Saefullah, Asep. 2010. “Tradisi Produksi Naskah Keagamaan di Jawa Barat: Studi Kasus di Cianjur”. Jurnal Lektur Keagamaan. Vol. 8. No, 2. h. 251-282.
Saidi, Ridwan. 2010. Potret Budaya Betawi, Jakarta: Perkumpulan Renaisance Indonesia.
---------. 2010. Riwayat Tanjung Priok dan Tempat-tempat Lama di Jakarta. Jakarta:Perkumpulan Renaisance
---------. 2002. Babad Tanah Betawi. Jakarta: Gria Media Prima
Suswandari. 2017. “Local History of Jakarta and Multicultural Attitude (Historical local study of Betawi Ethnic)”, Journal of Education, Teaching and Learning. Vol. 2. Number 1.
Suwendi. “Rekonstruksi Sistem Pendidikan Pesantren Beberapa Catatan“ dalam Marzuki Wahid, Suwendi dan Saefudin Zuhri (peny). Pesantren Masa Depan Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren. Bandung:Pustaka Hidayah
van Bruinessen, Martin. 1995. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat. Bandung: Mizan.

Published

2018-12-31

Issue

Section

Articles

How to Cite

Khazanah Intelektual Ulama Betawi Abad ke-19 dan ke-20 M. (2018). Jurnal Lektur Keagamaan, 16(2), 195-226. https://doi.org/10.31291/jlk.v16i2.564