Masjid dan Musala dalam Sorotan: Kajian Sosiopragmatik Kesalahan Nama Masjid/ Musala di Padang
DOI:
https://doi.org/10.31291/jlka.v17i1.588Keywords:
Sosiopragmatik, Masjid, Musala, Padang,Abstract
This study is an extension research of previous research finding conducted by researcher and team, which resulted in more than 50 names of mosques and musalas in Padang were considered error. These forms of error exist in terms of morphological, semantic, morphology and semantic contexts and imla’ rules. However, to explain these errors more compreÂhensively, a sociopragmatic viewpoint is required. In this context, it can be assumed that in understanding a word or language, the socioÂlogical context of the speaker and its use in determining and choosing certain symbols in their language are necessary to be considered. The pheÂnomenon of naming a house of worship such as a mosque and musala cannot be separated from social context of the owners of the place of worship. This frequently causes pragmalinguistic failure in underÂstanding the phenomenon of language which only relies on how to express language structurally, following the rules exclusively without giving attention to the social and cultural context of the speaker itself. This research is a field research which applies qualitative methods. The main data is obtained through interviews with mosques and musalas administrator and also the surrounding community to find out the historical and socio-cultural background of naming the mosques or musalas. The data of this study are all the names of mosques and musalas in Padang, especially those 50 names that are considered error from the perspective of Arabic grammar.
Keywords: Sociopragmatics, mosque, musala, Padang
Â
Kajian ini adalah kelanjutan dari temuan peneliti dan tim yang dalam penelitian sebelumnya mendapatkan kesalahan pada lebih dari 50 nama masjid dan musala yang ada di kota Padang. Bentuk-bentuk kesalahan tersebut ada dalam konteks morfologis, semantic, morfologis dan semantic serta kaidah imlai’. Akan tetapi, untuk menjelaskan kesalahan tersebut secara lebih komprehensif diperlukan sudut pandang sosiopragmatik. Dalam konteks ini bisa dipahami bahwa pemahaman sebuah kata atau bahasa haruslah memperhatikan konteks sosiologis penutur dan penggunaÂnya dalam menentukan dan memilih simbol tertentu dalam bahasa mereka. Tidak terkecuali tentunya penamaan sebuah rumah ibadah seperti masjid dan musala yang juga tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial masyarakat yang menjadi pemilik rumah ibadah tersebut. Hal ini yang seringkali menjadi penyebab kegagalan pragmalinguistik dalam memahami fenoÂmena bahasa yang hanya bertumpu pada bagaimana mengungkapkan bahasa sesuai aturan tanpa memberikan perhatian kepada koteks sosial dan cultural penutur itu sendiri. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif, di mana data utama diperoleh melalui wawancara dengan pengurus masjid dan musala dan juga masyarakat sekitar untuk mengetahui latar belakang historis dan sosio-budaya penamaan masjid atau musala mereka. Adapun data peneÂlitian ini adalah semua nama masjid dan musala yang ada di kota Padang, khususnya yang dianggap keliru dalam sudut pandang tata bahasa Arab yaitu kurang lebih 50 masjid dan musala.
Kata Kunci: Sosiopragmatik, Masjid, Musala, Padang
Downloads
References
Chaer, Abdul & Agustina, Leonie. 2010. Sosiolinguitik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Faisol, Yufni, dkk. 2014. “Tinjauan Morfologis dan Semantik Nama Masjid dan Musala di Kota Padangâ€, Laporan Penelitian Fakultas Adab dan Humaniora IAIN Imam Bonjol Padang.
Holmes, Janet. 2001. An Introduction to Sociolinguistics. Mishawaka: Pearson ESL, 2001.
Maros, Marlyana. 2010. “Pola Sapaan Pelajar Lelaki dan Perempuan di Sebuah Institusi Pengajian Tinggi: Satu Kajian Sosiopragmatikâ€, Gema OnlineTM Journal of Language Studies, Volume, 1 (2).
Rahardi, Kunjana. 2009. Sosiopragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Saddhono, Kundharu. 2011. “Wacana Khutbah Jum’at di Kota Surakarta: Sebuah Kajian Sosiopragmatikâ€. Disertasi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.
Somantri, Gumilar Rusliwa. 2005. “Memahami Metode Kualitatifâ€, Makara Jurnal Sosial dan Humaniora, Vol, 9, No. 2, (Desember, 2005).
Sudaryanto, 2012. “Wacana Humor Verbal Tulis Gus Dur: Kajian Sosio-pragmatikâ€, Thesis pada Universitas Negeri Yogyakarta.
Sudarayanto. 1983. Lingusitik: Esai tentang Bahasa dan Pengantar ke dalam Bahasa Itu. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Suratno. 2014. “Kajian Sosiopragmatik Tindak Tutur Asertif: Studi Kasus Adegan Limbukanâ€, MUDRA Jurnal Seni Budaya, Volume 29, Nomor 1, (Februari, 2014).
Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatikcs. London: Cambridge University Press.
Informan
Arsyad, Suhaili, Wawancara dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Juli 2015.
Syahrial, Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 11 Agustus 2015.
Ismail, Haji Obos, Wawancara pada hari Selasa, 11 Agustus 2015.
Dt Rajo Alam, Irwan SH, Wawancara pada Minggu, 30 Agustus 2015.
Syamsuardi, Wawancara dilaksanakan pada Rabu, 26 Agustus 2015.
Bakhtaruddin, Wawancara dilakukan pada Rabu, 12 Agustus 2015.
Sim¬bolon, Kariman, Wawancara, pada Rabu, 19 Agustus 2015.
Zajuli, Masnal, Wawancara dilaksanakan pada Rabu, 12 Agustus 2015.
Salman, Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 25 Agustus 2015.
Ernal (Pak Nang) Wawancara, pada hari Senin, 24 Agustus 2015.
Halimah, Wawancara dilaksanakan pada hari senin, 24 Agustus 2015.
Juis, Wawancara dilakukan pada hari Senin, 31 Agustus 2015.
Zulkifli, Wawancara dilakukan pada hari rabu, 19 Agustus 2015.
Asyiwal dan Irwansah, Wawancara pada rabu, 26 Agustus 2015.
Rajo Mego, Syamsir, Wawancara pada hari Senin, 24 Agustus 2015.
Hartono, Wawancara dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Agustus 2015.
Suhardi, Wawancara dilaksankan pada hari Senin, 24 Agustus 2015.
Feri, Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 26 Agustus 2015.