Peran Seni Tari Zikir Saman di Pandeglang, Banten
DOI:
https://doi.org/10.31291/jlka.v17i1.596Keywords:
Pengaruh, Seni Budaya Islam, Zikir Saman, Pandeglang,Abstract
This study discusses one of the dance arts in Pandeglang Banten, namely the Dhikr Saman dance. This dance is one culture that is able to carry Islamic values. The emergence of the Dhikr Saman dance culture is from a tarekat called Samaniyah brought by Sheikh Muhammad bin Abd Karim al-Samman from Aceh in the 18th century, by modifying the teachings of the Khalwiyat, Qadiriyah, Naqsabandiyah and Syadziliyah orders. This study aims to reveal how the role of the Dhikr Saman dance uses the structural functional theory analysis tool proposed by Talcot Parsons. The results of this study reveal that the Dhikr Saman Dance art is able to give a role in spreading Islamic values in the Pandeglang community in the aspects of religion and culture, but after 2009 the Dhikr Saman Dance no longer has an important role in the Society due to more modern thought changes brought by Muhammadiyah, which suggests that Islamic values contained in the Dhikr Saman dance are impure teachings.
Keywords: Influence, Islamic Culture, Dhikr Saman, Pandeglang
Â
Studi ini membahas tentang salah satu seni budaya Tari di Pandeg¬lang Banten yaitu tari Zikir Saman. Seni tari ini merupakan salah satu budaya yang mampu membawa nilai-nilai Islam. Munculnya budaya tari Zikir Saman yaitu dari sebuah tarekat yang bernama Samaniyah yang dibawa oleh Syekh Muhammad bin Abd Karim al-Samman dari Aceh pada abad ke-18 M, dengan cara memodifikasi ajaran tarekat Khalwiyat, Qadiriyah, Naqsabandiyah dan Syadziliyah. Studi ini bertujuan meng¬ungkap bagaimana peran seni tari Zikir Saman dengan menggunakan alat analisis teori fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh Talcot Parsons. Hasil dari studi ini mengungkapkan bahwa seni tari Zikir Saman mampu memberikan peran dalam menyebarkan nilai-nilai Islam di kalangan Masyarakat Pandeglang dalam aspek agama dan budaya, akan tetapi setelah tahun 2009 tari Zikir Saman tidak lagi mempunyai peran penting dalam Masyarakat karena adanya perubahan pemikiran yang lebih modern yang dibawa oleh Muhammadiyah, yang menggap bahwa nilai-nilai Islam yang terkandung dalam seni tari Zikir Saman merupakan ajaran yang sudah tidak murni.
Kata Kunci: Pengaruh, Seni Budaya Islam, Zikir Saman, Pandeglang
Downloads
References
Bouvier, Helena 2002. Lebur: Seni Musik dan Pertunjukan dalam Masya¬rakat. Jakarta: Forum Jakarta-Paris, Ecole Francaise d’Extreme-Orient, Yayasan Asosiasi Tradisi Lisan dan Yayasan Obor Indonesia.
Hasan, Nor “Makna dan Fungsi Tradisi Samman,†Jurnal Kebudayaan Islam, Vol. 15, No. 1 Mei 2017.
Hakim, Lukman. 2018. Analisis Makna dan Nilai Budaya dalam Kesenian Beluk Sebuah Kajian Etnosemantik. Serang: Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Kahmad, Dadang. 2002. Tarekat dalam Islam Spiritualitas Masyarakat Modern. Bandung: Pustaka Setia.
M. Armando dan Nina, dkk. (Ed.). 2005. Ensiklopedi Islam, Jilid 6. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.
Muslim, Asbullah. 2018. “Studi Etnopedagogi Dalam Praktik Dzikir Saman di Lombok Timurâ€, Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, Vol. 14, No.02.
Lubis, H. Nina, dkk. 2014. Sejarah Banten: Membangun Tradisi dan Peradaban. Serang: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten.
Purwadaksi, Ahmad. 2004. Ratib Samman dan Hikayat Syekh Muhammad Saman: Suntingan Naskah dan Kajian Teks. Jakarta: PT Kresna Prima Persada.
Rasikin, dan Ela Hikmah Hayati. 2018. Revitalisasi Budaya Seni Dzikir Saman di Desa Kubangkondang Cisata Pandeglang-Banten. Pustaka Tahrir: Jakarta.
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2010. Teori Sosiologi Dari Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Trj. Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Samman, Muhammad. Al-Sir, Surat Dzikir Saman , Tarekat Saman., As-Salam-u ‘alaik min rabbis-sama’ dan As-Salam-u ‘alaik atqa-l ataqiya. Jakarta: Perpusnas, naskah arab pegon.
van Bruinessen, Martin. 2015. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, Cet. II. Yogyakarta: Gading Publishing.
Sukarma, Penggiat Zikir Saman, Wawancara, 20 Oktober 2018.
Abah Rusdi, Penggiat Zikir Saman, Wawancara, 20 Oktober 2018.
Jumanta, Penggiat Zikir Saman, Wawancara, 20 Oktober 2018.
Ahmad Khotami, Anggota Organisasi Masyarakat Muhamadiyah, Wawancara, 5 Desem¬ber 2018.