Jaringan Pesantren di Jawa Barat Tahun 1800-1945: Critical Review atas Disertasi “Jaringan Pesantren di Priangan 1800-1945†Karya Ading Kusdiana
DOI:
https://doi.org/10.31291/jlka.v17i1.602Keywords:
Jaringan Pesantren, Teori Genealogi, Pesantren di Priangan,Abstract
Pesantren as subcultures are indeed interesting to be studied. Several studies have been carried out such as Zamakhsary Dhofier on the network of pesantren in Java and Martin van Bruinessen on the pesantren and tarekat. Continuing it, Ading Kusdiana through her dissertation at Padjadjaran University conducted a research on the network of Pesantren in the Priangan region (West Java), focusing on the existence and contiÂnuity of Pesantren through five inter-Islamic networks: scientific networks, marriage, genealogical, congregational religious views, and the similarity of the vision of opposition to the invaders. Kusdiana's research confirmed Zamakhshari Dhofier's theory and did not refute it at all. So that this feels like a new work with a sense of "old work". The study of this theme will be even more interesting if Kusdiana uses the new genealogical theory as Yudi Latif did. This will also portray changes and continuity in the network of Pesantren. However, Kusdiana’s work deserves to be appreÂciated because it presents a lot of new data-information regarding the traces and spreads of Pesantren in Priangan. Through thiswork, we can get a relatively completed picture of the world of Pesantren in Priangan in the 1800-1945 period.
Keywords: Network of Pesantren, Genealogy Theory, Pesantren in Priangan
Â
Pesantren sebagai subkultur memang menarik dikaji. Beberapa kajian telah dilakukan seperti Zamakhsary Dhofier tentang jaringan pesantren di Jawa dan Martin van Bruinessen tentang pesantren dan tarekat. MelanjutÂkan keduanya, Ading Kusdiana melalui disertasinya di Universitas Padjadjaran melakukan penelitian jaringan pesantren di wilayah Priangan (Jawa Barat), dengan titik-fokus pada proses eksistensi dan kesinamÂbungan pesantren melalui lima bentuk jaringan antarpesantren: jaringan keilmuan, perkawinan, genealogis, kesamaan pandangan keagamaan tareÂkat, serta kesamaan visi penentangan terhadap penjajah. Namun penelitian Kusdiana ini meneguhkan teori Zamakhsyari Dhofier dan sama sekali tidak melakukan penyanggahan terhadapnya. Sehingga ini terasa sebagai karya baru dengan rasa “karya lamaâ€. Kajian terhadap tema ini akan semakin menarik jika Kusdiana menggunakan teori genealogis baru seperti yang dilakukan Yudi Latif. Ini sekaligus akan memotret perubahan dan kontinuitas dalam jaringan pesantren yang dikajinya. Namun demikian, karya Kusdiana ini layak diapresiasi karena menyajikan banyak data-informasi baru terkait jejak dan sebaran-pertumbuhan pesantren di Priangan. Melalui karya Kusdiana ini, kita bisa mendapatkan gambaran relatif utuh terkait dunia pesantren di Priangan pada periode 1800-1945.
Kata Kunci: Jaringan Pesantren, Teori Genealogi, Pesantren di Priangan
Downloads
References
Azra, Azyumardi. 2002. “Pesantren: Kontinuitas dan Perubahan,†dalam: Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Azra, Azyumardi. 1994. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Nusatara Abad XVII dan XVIII: Akar Pembaruan Islam Indonesia. Bandung: Mizan.
Bachtiar, Tiar Anwar. 2012. Sejarah Pesantren Persis 1936-1983. Jakarta: Pembela Islam Media.
Bamualim, Chaider S. 2015. Negotiating Islamisation And Resistance: A Study of Religions, Politics And Social Change In West Java From The Early 20th Century To The Present. Leiden: Leiden University.
Burke, Peter. 2001. Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Dhofier, Zamakhsyari. 1982. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.
Foucault, M. 1994. “Genealogy and Social Criticism†dalam The Postmodem Turn: New Perspectives on Social Theory. Cambridge: Cambridge University Press, Cambridge.
Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.
Herlina, Nina. 2008. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hodgson, Marshal G.S. 1977. The Venture of Islam Vol. II: The Expansion of Islam in Middle Periods. Chicago and London: The Chicago University Press.
Horikoshi, Hiroko. 1995. Kyai dan Perubahan Sosial. Jakarta: P3M.
Jacksons, Karl D. 1990. Kewibawaan Tradisional, Islam, dan Pemberontakan: Kasus Darul Islam Jawa Barat. Jakarta: Pustaka Grafika.
Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kusdiana, Ading. 2013. “Jaringan Pesantren di Priangan 1800-1945.†Disertasi. Bandung: Univesitas Padjadjaran.
Latif, Yudi. 2004. The Muslim Intelligentsia of Indonesia: A Genealogy of lts Emergence In The 20 Century. Canberra: Australian National University.
Lombard, Dennys. 2009. Nusa Jawa Silang Budaya: Batas-Batas Pembaratan. Jakarta: Gramedia.
Madjid, Nurcholish. 1993. Bilik-bilik Pesantren. Bandung: Mizan.
Muhaimin, Abdul Ghoffir. 2006. The Islamic Traditions of Cirebon: Ibadat and Adat Among Javanese Muslims. Canberra: Australian National University Press.
Rohmana, Jajang A. 2017. Sejarah Tafsir Al-Quran di Tatar Sunda. Bandung: Mujahid Press.
Soetomo, Gregorius. 2017. “Bahasa, Kekuasaan dan Sejarah: Historiografi Islam Marshal G. S. Hudgson Dalam Perspektif Kajian Poststruk-turalisme Michel Foucault.†Disertasi. Jakarta: Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah.
Bappenas, Tim Peneliti. 2013. Kajian Peningkatan Kualitas Pendidikan Pesantren. Jakarta: Kementerian PPN.
Van Bruinessen, Martin. 2002. “Genealogies of Islamic Radicalism in post-Suharto Indonesiaâ€. South East Asia Research, July. DOI: 10.5367/000000002101297035.
Van Bruinessen, Martin. 1994. “Pesantren and Kitab Kuning: Continuity and Change in a Tradition of Religious Learning,†dalam Wolfgang Marschall (Ed.), Texts from the islands: Oral and written traditions of Indonesia and the Malay world. Ethnologica Bernensia. Berne: The University of Berne Institute of Ethnology.
Wahid, Abdurrahman. 2001. Menggerakkan Tradisi: Esei-Esei Pesantren. Yogyakarta: LKIS.