The Tradition of Religious Books (Kitabs) Printing: Case Study of the Production and Reproduction of Religious Books (Kitabs) in Cianjur and Sukabumi, West Java, Indonesia

Authors

  • Asep Saefullah Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlk.v17i2.718

Keywords:

kitab, jenis karya, pencetakan tradisional, Sunda, Pegon, Jawa Barat

Abstract

Tulisan ini membahas fenomena penyebaran kitab-kitab cetak keaga­maan di Jawa Barat, khususnya di Sukabumi dan Cianjur. Jenis kitab ini biasanya menggunakan tulisan Arab dengan bahasa Sunda dan menggu­nakan aksara Pegon. Kitab-kitab cetak dari jenis-jenis itu diproduksi dan direproduksi, dan masih digunakan sampai hari ini. Oleh karena itu, fenomena ini dapat disebut sebagai “living traditionâ€. Pengumpulan data dilakukan dengan melacak dan merekam kitab-kitab yang diproduksi (disalin atau dikarang) dan direproduksi (dicetak atau digandakan) dengan metode seder­hana, yakni fotocopi dan pencetakan tradisional seperti stensil, sablon, dan "cetak toko". Tulisan ini bertujuan untuk memetakan dan merevisi kategorisasi kitab-kitab tersebut dari kajian terdahulu berdasarkan jenis karya, seperti karangan asli, tuqilan, terjemahan, syarḥ (penjelasan), khulasah (ringkasan) yang lain, dan juga berdasarkan bahasa dan aksara yang digunakan. Selain itu, tulisan ini juga mengamati lembaga-lembaga atau individu-individu yang masih mereproduksi buku-buku (kitab-kitab) keagamaan sederhana seperti perusahaan percetakan atau pesantren yang menerbitkan kitab-kitab tersebut. Pada akhir artikel ini, ada beberapa saran dalam upaya untuk melestarikan kitab-kitab cetak dan karya-karya tersebut.

Kata kunci: kitab, jenis karya, pencetakan tradisional, Sunda, Pegon, Jawa Barat

 

This paper discusses the phenomenon of the spreading of religious printed books (kitabs) in West Java, especially in Sukabumi and Cianjur, which are characterized by the use of Arabic writing in Sundanese (or known as Pegon script). The printed books (Kitabs) of those types are produced and reproduced, and are still used to this day. Therefore, this phenomenon can be called as a “living traditionâ€. Data collection was conducted by tracing and recording religious books (kitabs) that are pro-duced (rewritten or compossed) and reproduced (printed or duplicated) with a simple method, known as photocopying and traditional printing such as stencils, screen printing, and “shop printingâ€. This paper aims to map and revise the categorization of these Kitabs from previous studies based on the types of works including original essays, tuqilan (quotations), translation, sharh (explanation), khulaá¹£ah (summary), or the other, and also based on the language and the script used. In addition, this paper also observes the institutions or individuals that are still reproducing these printed religious books such as the printing company or pesantren that publish such kitabs. At the end of this article, there are some suggestions in attempts to preserve those printed kitabs and the works.

Keywords: Kitabs, type of work, traditional printing, Sunda, Pegon, West Java

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aqeel, Moinuddin. “Commencement of Printing in the Muslim World: A View of Impact on Ulama at Early Phase of Islamic Moderate Trends.” Kyoto Bulletin of Islamic Area Studies 2, no. 2 (2009): 10–21.
Azra, Azyumardi. “Naskah Terjemahan Antarbaris, Kontribusi Kreatif Dunia Islam Melayu-Indonesia.” In Sadur, Sejarah Terjemahan Di Indonesia Dan Malaysia, edited by Henri Chambert-Loir, 435–443. Jakarta: KPG, EFEO, dan Pusat Bahasa Universitas Padjadjaran, 2009.
Bustamam, Ridwan. “Karya Ulama Sumatera Barat: Krisis Basis Dan Generasi Penerus.” Jurnal Lektur Keagamaan 14, no. 2 (2016): 501–534.
Chambert-Loir dan Oman Fathurahman, Henri. Khazanah Naskah: Panduan Koleksi Naskah-Naskah Indonesia Sedunia. Jakarta: Ecole francaise d’Extreme-Orient-Yayasan Obor Indonesia, 1999.
Fathurahman, Oman. “Pentingnya Memelihara, Melestarikan, Dan Memanfaatkan Khazanah Naskah Islam Nusanara.” Jurnal Lektur Keagamaan 1, no. 1 (2003): 1–10.
Fathurahman, Oman. “The Roots of the Writing Tradition of Ḥadīth Works in Nusantara: Hidāyāt Al-Ḥabīb by Nūr Al-Dīn Al-Rānīrī.” Studia Islamika (2012).
Jamaluddin, Rahmatullah. Syi’iran Tugas Al-Mu’minun, Tariq Al-Sa’adah. Jakarta: Maktabah wa Matba’ah Hasanah, n.d.
Mahmud Yunus. Kamus Bahasa Arab-Indonesia. Jakarta: Hidakarya Agung, 1989.
Matin, Usep Abdul. “K.H. Ahmad Sanusi (1888-1950): His Religio-Intellectual Discourse, and His Work Collection.” Jurnal Lektur Keagamaan 7, no. 1 (2009): 147–164.
Moriyama, Mikihiro. Ketika Sastra Dicetak: Perbandingan Tradisi Tulisan Tangan Dan Cetakan Dalam Bahasa Sunda Pada Paruh Kedua Abad Ke-19. Paper presented to the Faculty of Foreign Studies. Nazan, n.d.
Moriyama, Mikihiro. Semangat Baru, Kolonialisme, Budaya Cetak, Dan Kesusastraan Sunda Abad Ke-19. Jakarta: KPG dan The Resona Foundation for Asia and Oceania, 2005.
Moriyama, Mikihiro. “The Impact of Early Modern Textbooks on Sundanese Writing in the Nineteenth Century.” TAWARIKH: International Journal for Historical Studies 2, no. 1 (2010): 1–22.
Pedersen, J. Fajar Intelektualisme Islam, Buku Dan Sejarah Penyebaran Informasi Di Dunia Arab. (Indonesia. Bandung: Mizan, 1996.
Proudfoot, I. “Early Muslim Printing in Southeast Asia.” Libri 45 (1995).
Pudjiastuti, Titik. “Tulisan Pegon: Wujud Identitas Islam Jawa.” Suhuf 2, no. 2 (2009): 271–284.
Qurthubi bin H. Sa’id, Muhammad. Syarh Du‘ā’ Ramaḍān. Cianjur: Pesantren Al-Tanwir, n.d.
Rosadi, Muhamad. “Menelusuri Kitab Karya Ulama Pondok Pesantren Di Provinsi Jambi.” Jumantara 5, no. 2 (2014): 105–124.
Rosidi, Ajip. “Terjemah Bahasa Sunda.” In Sadur, Sejarah Terjemahan Di Indonesia Dan Malaysia, edited by Henri Chambert-Loir, 299–306. Jakarta: KPG, EFEO, dan Pusat Bahasa Universitas Padjad

Published

2020-02-20

How to Cite

The Tradition of Religious Books (Kitabs) Printing: Case Study of the Production and Reproduction of Religious Books (Kitabs) in Cianjur and Sukabumi, West Java, Indonesia. (2020). Jurnal Lektur Keagamaan, 17(2), 291-320. https://doi.org/10.31291/jlk.v17i2.718