Islam di Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara: Dinamika Islamisasi di Kerajaan Kaidipang Besar dan Bintauna Abad ke-7-19 M
DOI:
https://doi.org/10.31291/jlka.v17i2.747Keywords:
Islamisasi, Laut Sulawesi, Kaidipang Besar, Bintauna, Bolaang Mongondow UtaraAbstract
The position of North Bolaang Mongondow is very strategic for trade routes as a former coastal kingdom region. Even this area is included in the spice routes to Maluku as the center of the Islamic kingdom in the eastern archipelago. The dynamics of Islamization in North Bolaang Mongondow occur through various channels of Islamization, the most striking is the influence of the trade route in the Sulawesi Sea region and its relations with the tetanga kingdoms, especially the Sultanate of Ternate. Unlike other regions, Catholicism became the religion of the kings in the North Bolaang Mongondow region before the entry of Islam. The important dynamics of Islamization in North Bolaang Mongondow are: in the beginning Islamization in the North Bolaang Mongondow region was bottom up, and from the 17th to the 19th centuries it was strucÂtured in the bureaucracy of the royal government (top down). This paper is a historical writing, using the historical method; heuristics, criÂticisms, interpretations, and historiography that are qualitative-analysis and are able to show a series of Islamization processes that took place in North Bolaang Mongondow in the 17th century to the 19th century. The results of this study indicate that the influence of Islam begins with the trade netÂwork in the Sulawesi Sea region, for traders who connect to Maluku as a pattern of Islamization. This network has an impact on social change in North Bolaang Mongondow which occurred in the 17th century until the 19th century since the first time Islam’s encounter with the kingdoms in the northern coast of the Sulawesi Sea peninsula was tracked.
Keywords: Islamization, Sulawesi Sea, Kaidipang Besar, Bintauna, North Bolaang Mongondow
Â
Sebagai wilayah bekas kerajaan pesisir, posisi Bolaang Mongondow Utara sangat strategis untuk rute perdagangan. Bahkan wilayah ini terÂmasuk dalam jalur rempah-rempah (spice routes) menuju Maluku sebagai pusat kerajaan Islam di bagian timur Nusantara. Dinamika Islamisasi di Bolaang Mongondow Utara terjadi melalui berbagai saluran Islamisasi, yang paling mencolok adalah pengaruh jalur niaga di kawasan Laut Sulawesi dan serta hubungan dengan kerajaan-kerajaan tetanga, terutama Kesultanan Ternate. Berbeda dengan daerah lain, agama Katolik menjadi agama raja-raja di wilayah Bolaang Mongondow Utara sebelum masukÂnya Islam. Dinamika Islamisasi di Bolaang Mongondow Utara yang penÂting dicatat diantaranya: pada mulanya Islamisasi di wilayah Bolaang Mongondow Utara melalui jalur bawah (bottom up), dan sejak abad ke-17 hingga abad ke-19 terstruktur dalam birokrasi pemerintahan kerajaan (top down). Tulisan ini merupakan tulisan sejarah, dengan menggunakan metode sejarah; heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi yang bersifat anaÂlisis-kualitatif dan mampu menunjukkan satu rangkaian proses Islamisasi yang terjadi di Bolaang Mongondow Utara abad ke-17 hingga abad ke-19. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pengaruh Islam diawali dari jaringan perdagangan di kawasan Laut Sulawesi, bagi pedagang yang menghuÂbungÂkan ke Maluku sebagai satu pola Islamisasi. Jaringan ini memberi dampak terhadap perubahan sosial di Bolaang Mongondow Utara yang terjadi pada abad ke-17-19 M.
Kata kunci: Islamisasi, Laut Sulawesi, Kaidipang Besar, Bintauna, Bolaang Mongondow UtaraÂDownloads
References
Amal, M. Adnan. Portugis & Spanyol di Maluku (Jakarta: Komunitas Bambu, 2009).
Azra, Azyumardi. Jaringan Lokal dan Global Islam Nusantara (Mizan, 2002).
A Heuken SJ. Be My Witness to the Ends of the World: The Catholic Church in Indonesia before teh 19th Century (Jakarta: Cipta Loka Caraka, 2002).
Azis, Muhammad Nur Ichsan, “Islamisasi di Kawasan Laut Sulawesi pada Abad ke-19†Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya (Vol. 5. No. 1, Mei 2019).
Badan Pusat Statistik, Bolaang Mongondow dalam Angka 2016 (Bolmong: BPS, 2016).
Datunsolang, S.K; dkk, “Sejarah dan Kebudayaan Bintauna†dalam Reiner Emyot Ointoe & M. Firasat Mokodompit, Bolaang Mongondow: Etnik, Budaya dan Perubahan (Manado: Yayasan Bogani Karya, 1996).
Depdikbud Proyek Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan Daerah Sulawesi Utara, (1978/1979).
Hasbullah, Moeflich. “Perdagangan, Internasionalisme dan Konversi Agama: Perspektif Psiko-sosial dalam Islamisasi di Nusantara Abad ke-15-17â€, Mimbar, Jurnal Kajian Agama danBudaya, (Lembaga Penelitian (LEMLIT) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Volume 29, Nomor 1, 2012).
Hisyam, Muhammad & Suroyo, A.M. Djuliati. “Pengembangan Agama Kristen Katolikâ€, dalam Taufik Abdullah dan A.B. Lapian (ed.), Indonesia dalam Arus Sejarah: Kolonisasi dan Perlawanan (Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2012).
Huda, Noor. Islam Nusantara: Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007).
Lapian, Adrian B. Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut: Sejarah kawasan laut Sulawesi Abad XIX (Jakarta: Komunitas Bambu, 2011).
Lopez, Ariel C. “Conversion and Colonialism: Islam and Christianity in North Sulawesi, c. 1700-1900†Ph. D Diss, Leiden University (2018).
Lubis, M. Ridwan. Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Sosial (Jakarta: Prenamedia Group, 2015).
Maili, Mashadi & Suryani, Wahidah. “Jaringan Islamisasi Gorontalo: Fenomena Keagamaan dan Perkembangan Islam di Gorontalo†Al-Ulum (Vol. 18, No. 2, Desember 2018).
Mattulada, Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar dalam Sejarah (Yogyakarta: Ombak, 2011).
Mokobombang, A.T. Napak Tilas Mengikuti Jiwa dan Jejak Merah Putih Kawasan Utara Propinsi Celebes (Ujung Pandang: BPT Grafita,1995).
Padtbrugge, R., Het Journal van Padtbrugge's reis naar Noord-Celebes en de Noordereilanden (16 Aug.-23 Dec,1677), Bijdragen tot de Taal-Land en-Volkenkunde, XIII, 1867.
Palar, H. B. Wajah Lama Minahasa, (Jakarta: Penerbit Yayasan Gibbon Indonesia, 2009).
Ricklefs, M.C. A History of Modern Indonesia, (MacMillan: Asian Histories Series: 1981).
Ricklefs, M.C. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, terj: Satrio Wahono, dkk (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2005), 33.
Schrieke. Indonesian Sociological Studies, Bagian 2 (Den Haag dan Bandung: W van Hoeve, 1855).
Sewang, Ahmad M., Islamisasi Kerajaan Gowa: Abad XVI Sampai Abad VII (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005).
Suminto, Aqib. Politik Islam Hindia Belanda (Jakarta: LP3ES, 1986).
Taulu, H.M. Sejarah Ringkas Masuknya Agama Islam di Sulawesi Utara (Manado: Yayasan Manguni Rondor, 1977).
Taulu, H.M. Sejarah Masuknya Islam di Sulawesi Utara dengan Perkembangan dalam Ikatan Kebudayaan Hukum dan Adat Daerah Terutama Minahasa, 1525-1977 (Manado: Penerbit Yayasan Manguni Rondor, 1977).
Tungkagi, Donald Qomaidiansyah. Membaca Kembali Bolaang Mongondow: Renungan Masa Lalu, Kini dan Nanti (Karanganyar: Oase Pustaka, 2017).
Ulaen, Alex J. Nusa Utara: Dari Lintasan Niaga ke Daerah Perbatasan, (Yogykarta: Ombak, 2016).
Konjongian, Adrianus. “Mengenak (beberapa) Raja Kaidipang†online http://www.detikawanua.com/2016/03/artikel-mengenal-beberapa-raja_14.html#.VuabCiiG7k0.facebook diakses 22 Agustus 2017.
Konjongian, Adrianus, “Mengenal Raja-raja Bolaang-Itang†online http://adrianuskojongian.blogspot.co.id/search/label/Bolaang-Mongondow diakses 22 Agustus 2017.
Bolmut Post, “Sekilas Sejarah Kaidipang dan Kaidipang Besar†edisi 22 Oktober 2010, online: https://bolmutpost.com/5986/2012/10/22/sekilas-sejarah-kaidipang-dan-kaidipang-besar/ diakses 23 September 2017.
Bolmut Post, “Sekilas Sejarah Kaidipang dan Kaidipang Besarâ€, online https://bolmutpost.com/5986/2012/10/22/sekilas-sejarah-kaidipang-dan-kaidipang-besar/ diakses 22 Agustus 2017.
Pieter van den Broecke (25 Februari 1585, Antwerp-1 Desember 1640, Selat Malaka) : https://en.m.wikipedia.org/wiki/Pieter_van_den_Broecke diakses 22 Agustus 2017.