Media Baru, Fragmentasi Dan Kontestasi Otoritas Keagamaan Di Aceh: Dari Ulama Lokal Ke Ustaz

Authors

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlk.v18i2.806

Keywords:

fragmentasi, Kontestasi, Media Baru, Otoritas Keagamaan

Abstract

This article discusses the 'shift' and ‘contestation' of religious authority in Aceh. The emergence of the ustadz Salafi through new media has fragmentation traditional religious authorities and at the same time has been created religious contestation in Aceh. Interestingly, the contestation occurred among between fellow traditional religious authorities, not but between new religious authority and traditional religious authority (or vice versa). This study used field research collaborated with the netnography (online) of "local ulama" (abu, waled, teungku) and "ustaz Salafi". The study indicated that not all religious actors who are born through new media are said to be ‘lumpen-intelligentsia', namely religious actors who don’t have solid "religious knowledge". On the one hand, the consequence of "technological determinism" gave birth to "democratization of religious knowledge" which led to fragmentation of religious authority, shifting and contestation of religious authority. The emergence of the ustadz Salafi and the delocalization of their religious messages through online media also resulted in delocalized religious messages to wider regional, regional and religious boundaries.

Keywords: authority, contestation, fragmentation, new media.

 

Tulisan ini mengkaji tentang fragmentasi dan kontestasi otoritas keagamaan di Aceh. Kemunculan ustaz Salafi melalui media baru membuat otoritas keagamaan tradisional di Aceh mengalami fragmentasi dan secara bersamaan menimbulkan kontestasi otoritas keagamaan. Yang menarik, kontestasi otoritas keagamaan tersebut terjadi antar sesama otoritas keagamaan tradisional, bukan melainkan antara otoritas keagamaan baru dengan otoritas keagamaan tradisional (atau sebaliknya). Kajian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) yang dikolaborasikan dengan netnografi (online) “ulama lokal†(abu, waled, teungku) dan “ustaz Salafiâ€. Kajian ini menunjukan bahwa tidak semua aktor keagamaan yang terlahir melalui media baru dikatakan sebagai lumpen-inteligentsia’ yaitu agamawan yang tidak memiliki keilmuan agama yang kokoh. Ini dapat ditunjukkan melalui hasil kajian penulis atas kemunculan ustaz Salafi yang berdakwah melalui media baru. Kehadiran ustaz Salafi menggeser ulama lokal hingga memberikan tantangan bagi otoritas keagamaan ulama lokal. Konsekuensi dari ‘determinisme teknologi’ (determism of technology) melahirkan "demokratisasi pengetahuan agama†yang menyebabkan terjadinya fragmentasi dan kontestasi otoritas keagamaan. Munculnya ustaz Salafi dan delokalisasi pesan-pesan keagamaannya melalui media online juga berdampak terhadap pesan-pesan keagamaan terdelokalisasi ke batas-batas wilayah, daerah dan keagamaan yang lebih luas.

Kata Kunci: fragmentasi, kontestasi, media baru, otoritas keagamaan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

  • Eko Saputra, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    IIS

References

Buku

Alfian. The Ulama Acehnese Society: A Primilary Observation. Banda Aceh: Pusat Pelatihan Ilmu-Ilmu Sosial, 1975.

Azra, Azyumardi. Konteks Berteologi Di Indonesia: Pengalaman Islam. Jakarta: Paramadinah Perss, 2005.

Bruinessen, Martin Van. "Traditionalist and Islamist Pesantrens in Cotemporaty." In The Madrasah in Asia, 217–45. Amsterdam: Amsterdam University Perss, 2008.

Eichelman, Dale F. dan Jon W. Anderson. New Media in the Muslim World: The Emerging Public Sphere. Indiana University Press. Bloomington: Indiana University Perss, 2003.

Einstein, Mara. Brand of Fiath: Marketing Religious in a Commer-cial Age. New York: Routledge, 2008.

H. A. Innis. The Bias of Communication. Toronto: University of Toronto Press, 1951.

Hasan, Noorhaidi. Menuju Islamisme Populer. Edited by Noorhaidi Hasan. Literatur Keislaman Generasi Milenial: Transmisi, Apropriasi, Dan Kontestasi. Yogyakarta: Suka Perss, 2018.

Hasan, Noorhaidi. "Ulama, Negara-Bangsa, Dan Etnonasiona-lisme Religious: Kasus Banda Aceh." In Ulama, Politik Dan Narasi Kebangsaan: Fragmentasi Otoritas Keagamaan Di Kota-Kota Indonesia, edited by Noorhaidi Hasan, 168–76. Yogyakarta: Suka Perss, 2019

Innis, H A. "Empire and Communications/Harold A. Innis." Victoria, BC: Press Porcépic, 1986.

Kailani, Najib dan Sunarwoto. "Televangelisme Islam Dalam Lanskap Otoritas Keagamaan Baru." In Ulama Dan Negara-Bangsa: Membaca Masa Depan Politik Islam Di Indonesia, edited by Noorhaidi Hasan, 179–206. Yogyakarta: Suka Perss, 2019.

Kiptiyah, Siti Mariatul. "Ulama Jawa, Otoritas Agama, Dan Tafsir Al-Quran," Dalam Islam Antara Teks, Kuasa Dan Identitas.†In Islam Antara Teks, Kuasa Dan Identitas, edited by Sunarwoto, 16. Yogyakarta: Arti Bumi Intara, 2018.

McLuhan, Marshall. Understanding Media: The Extensions of Man. London: The MIT Perss, 1994.

Smith, Bianca J., and Mark Woodward. "Introduction: De-Cloni-zing Islam and Muslim Femninism." In GENDER AND POWER IN INDONESIA ISLAM: Leaders, Feminists, Sufiand Pesantren Selves, edited by Blanca J. Smith dan Mark Woodward, 1–22. Oxon: Routledge, 2014.

Sufyan, Muhammad Suhaili. "Peran Majelis Permusyawaratab Ulama dan Sistem Pemerintahan Aceh." Universitas of Malaya, 2016.

Triantori, Dony Agung. Ustaz Abdul Somad: Ustaz Karismatik Dunia Digital. Yogyakarta: Omah Ilmu, 2019.

Williams, R. Technology and Cultural Form. London: Routledge, 2003.

Williams, Raymond. Keywords A Vacabulary of Culture and Society. New York: Oxford University Perss, 2015.

Yuswohadi. Generasi M: Generation Muslim. Yogyakarta: Benteng Pustaka, 2017.

Zaman, Muhammad Qosim. The Ulama Contempory Islam: Custodians of Change. Princton: Princton University Perss, 2002.

Tesis

Han, Muhammad Ibtisam. "Anak Muda, Dakwah Jalanan Dan Fragmentasi Otoritas Keagamaan: Studi Atas Gerakan Dakwah Pemuda Hijrah dan Pemuda Hidayah." Tesis. UIN Sunan Kalijaga, 2018.

Triantoro, Dony Arung. "Ustaz Abdul Somad, Otoritas Karis-matik Dan Media Baru." Tesis. UIN Sunan Kalijaga, 2019.

Jurnal

Ahmaliyah, Wahyudi. "Anak Muda, Radikalisme, Dan Budaya Populer." MAARIF Institute 8, no. 1 (2013): 132–53

Amna, Afina. "Pesan Komunikasi Virtual Bagi Keberadaan Kiyai Anwar Zahid." HIKMATUNA: Journal for Integrative Islamic Studies 4, no. 2 (2018): 216–34.

Echchaibi, Nabil. "From Audio Tapes to Vidio Blogs: The Delecalisation of Authority in Islam." School of Journalism and Mass Communication University of Colorado: Boulder 17, no. 1 (2011): 25–44.

Hirschkind, Charles. "Exsperiment in Devotion Online: The Youtube Khutbah." Journal the Middle East Study, 2012, 5–21.

Hoesterey, James B. "Marketing Islam: Entrepreneueial Ethics and the of Chapitalism in Indonesia." Spring 10 (2017): 1–14.

Howell, Julia Day. "Caling and Training': Role Inovation and Religious De-Deferentiation in Commercialised Indonesia Islam." Journal of Contemporary Religion 28, no. 3 (n.d.): 414–16.

Ichwan, Moch Nur. "Official Ulama and the Politic of Re-Islami-zation: The Majelis Ulama, Shariatization and Contested Authority in Post-New Order Aceh." Journal of Islam Studies 22, no. 1 (2011): 183–214.

Ichwan, Moch Nur. "'Ulama', State and Politics: Majelis Ulama Indonesia after Suharto." Islam Law and Society 12, no. 1 (2005): 15–72.

Ilyas, Mukhlisuddin. "Pendidikan Dayah Setelah Undang-Undang Pemerintahan Aceh Dayah." Kanun Jurnal Ilmu Hukum 18, no. 3 (2016): 472.

Keptein, Nico J. G. "The Voive of the Ulama: Fatwas and Reli-gious Authority in Indonesia." JSTOR 49, no. 125 (2004): 115–30.

Kiptyiah, Siti Mariatul. "Kyai Selebriti Dan Media Baru." Jurnal Masyarakat & Budaya 19, no. 3 (2017): 339–52.

Meuleman, Johan. "Dakwah, Competition of Authority and Development." Jurnal of Humanities and Social Sciences of Southeast Asia 167, no. 2/3 (2011): 236–69.

Mufida, Siti. "Dakwah Ustaz Dhanu: Penyembuhan Islam & Religious Entrepreneur." Hanafiya: Surnal Agama-Agama 3, no. 1 (2020): 27–34.

Muntasir, and Muhammad Aminullah. "From the Religious Stage to the Political Commonication Study in Aceh." Al- Balagh 5, no. 1 (2020): 96.

Nasution, Ismail Fahmi Arraus, Miswarti, and dkk. "Tradisiona-lism of Tolerance in Dayah System: A Reflective Note on the Biography of Aboun Aziz Samalanga of Aceh." Religia 23, no. 1 (2020): 1–2.

Pribadi, Yanwar. "Fragmentasi Umat Dan Penciptaan Otoritas Keagamaan: Tanggapan Terhadap Islam Lokal Dan Islam Asia Di Indonesia." Jurnal Masyarakat & Budaya 20, no. 1 (2019): 103–20.

Pribadi, Yanwar. "RELIGIOUS NETWORKS IN MADURA: Pesantren, Nahdatul Ulama and Kiai as the Core of Santri Culture." Al-Jami’ah Journal of Islamic Studies 51, no. 1 (2013): 1–31.

Saputra, Eko. "Menelisik Radikalisme Gen Z Perempuan Di Facebook." Islamica: Jurnal Studi Keislaman 14, no. 1 (2019): 103–30.

Shiyamil, Awaliyah dan Masduki. "Kontetasi Dan Adaptasi Oto-ritas Keagamaan Tradisional: Mencermati Visi Pesan¬tren Darul Falah Bangsri Jepara." Jurnal Dakwah Risalah 30, no. 1 (2019): 109–20.

Sunarwoto. "Radio Fatwa: Islam Tanya Jawab Programmes on Radio Dakwah." Al-Jami’ah Journal of Islamic Studies 239–278, no. 50 (2012): 2.

Syamsuar, and Saputra, Rohmat, dkk. "The Strategies of Teungku Chick Dirundung to Development Islamic Educa¬tion in Aceh, Indonesia." Academy of Strategic Management Journal 18, no. 5 (2019): 1–6.

Triantoro, Dony Arung. "Dakwah Dan Kesalehan: Studi Tentang Gerakan Teras Dakwah Di Kota Yogyakarta." Jurnal Masyarakat & Budaya 20, no. 2 (2018): 273–86.

Turner, Brayen S. "Religious Authority and the New Media." Theory, Culture & Society 24, no. 2 (2007): 117–34.

Wahid, Ahmad Bunyan. "Being Puous Among Indonesia Salafis." Al-Jami’ah Journal of Islamic Studies 55, no. 1 (2017): 10.

Watson, C.W. "A Popular Indonesia Preacher: The Significance of Aa Gymnastiar." Journal of Islamic Studies 11, no. 4 (2005): 177–210.

Weng, Hew Wai. "The Art of Dakwah: Social Media, Visual Persuasion and the Islamist Propagation of Felix Siauw." Indonesia and the Malay World 46, no. 134 (2018): 61–79.

Website

https://acehmonitor.com/surat-terbuka-kepada-abu-furaihan-ini-isinya/,diakses pada tanggal 15 Oktober 2019.

www.mediasunnahaceh.com; Instagram: @mediasunnahaceh; Facebook: Media Sunah Aceh; Youtube: Media Sunnah Aceh; Radio: Syiar Tauhid Aceh 96,1 FM.

Published

2020-12-31

How to Cite

Media Baru, Fragmentasi Dan Kontestasi Otoritas Keagamaan Di Aceh: Dari Ulama Lokal Ke Ustaz. (2020). Jurnal Lektur Keagamaan, 18(2), 429-462. https://doi.org/10.31291/jlk.v18i2.806