Tradisi Tulis Ulama Kerinci: Manuskrip Islam Peninggalan K.H Muhammad Burkan Saleh (1912-2010)
DOI:
https://doi.org/10.31291/jlk.v18i2.860Keywords:
Kerinci, K.H Muhammad Burkan Saleh, manuskripAbstract
This paper explores the works of K.H. Muhammad Burkan Saleh (1912-2010) as one of the Kerinci scholars who was productive wrote his works. Initially, the manuscripts found in Kerinci contained more traditional issues written in the Incung script and discussed very little on religious issues. The Kerinci manuscript, which contains religious themes, was only written in the late 19th century. This study is a qualitative study that focuses on the text domain and context. In addition, the authors also conducted interviews with manuscript collectors and their families to obtain data related to the manuscript descriptions and biographies of K.H. Muhammad Barkan Saleh. This paper shows that the tradition of writing among the Kerinci ulama continued until the 20th century as practiced by K.H Muhammad Burkan Saleh who wrote some of the information obtained using Arabic and Malay Arabic characters. The discussion themes he wrote also varied, such as the issue of Musá¹alaḥ al-Ḥadîṡ, the knowledge of the Koran, the science of astronomy, he even wrote things related to amulets.
Keywords: Kerinci, K.H Muhammad Burkan Saleh, manuscript.
Â
Tulisan ini mengeksplorasi karya-karya K.H. Muhammad Burkan Saleh (1912-2010) sebagai salah satu ulama Kerinci yang produktif menulis karya-karyanya. Pada awalnya naskah-naskah yang ditemukan di Kerinci lebih banyak memuat permasalahan-permasalahan adat yang ditulis dengan menggunakan aksara Incung dan sangat sedikit membicarakan persoalan keagamaan. Manuskrip Kerinci yang memuat tema keagamaan baru ditulis pada akhir abad ke-19. Kajian ini merupakan penelitian kualitatif yang terfokus pada domain teks dan konteks. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara dengan kolektor manuskrip dan keluarga untuk memperoleh data terkait deskripsi manuskrip dan biografi K.H. Muhammad Barkan Saleh. Tulisan ini menunjukkan bahwa tradisi tulis di kalangan ulama Kerinci masih terus berlanjut hingga abad ke-20 sebagaimana yang dilakukan oleh K.H Muhammad Burkan Saleh yang menulis beberapa informasi yang diperoleh mengunakan aksara Arab dan Arab Melayu. Tema pembahasan yang ia tulis pun beragam, seperti persoalan Musá¹alaḥ al-Ḥadîṡ, ilmu Al-Qur’an, ilmu falak, bahkan ia juga menulis hal-hal yang berkaitan dengan azimat.
Kata Kunci: Kerinci, K.H Muhammad Burkan Saleh, manuskrip.
Downloads
References
Buku
Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos, 1999.
Butar-Butar, Arwin Juli Rakhmadi. Mengenal Karya-Karya Ilmu Falak Nusantara: Transmisi, Anotasi, dan Biografi. 1st ed. Yogyakarta: LKIS, 2017.
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kiyai dan Visinya Mengenal Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES, 2011.
Fathurrahman, Oman. Filologi Indonesia Teori Dan Metode. Jakarta: Kencana, 2014.
Khazin, Muhyiddin. Ilmu Falak dalam Teori dan Praktik. 1st ed. Yogyakarta: Buana Pustaka, n.d.
Muhajirin. Kebangkitan Hadis di Nusantara. Yogyakarta: Idea Press, 2016.
Pudjiastuti, Titik. Filologi Nusantara. Edited by Titik Pudjiastuti. Jakarta: Pustaka Jaya, 1997.
Rokhmansyah, Alfian. Teori Filologi. Samarinda: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman, 2018.
Ulum, Amirul. Syaikh Yasin Ibn Isa Al-Fadani: Sang Musnid Dunya dari Nusantara. Yogyakarta: Global Press, 2017.
Jurnal
Abdullah, Zulkifli Mohd Yusof dan Wan Nasyrudin Wan. "Turju-man Al-Mustafid: Satu Analisa Terhadap Karya Terjemahan." Jurnal Pengajian Melayu 16 (2005): 157.
Aisyah, Siti. "Globalisasi Bangsa Arab Di Dunia Melayu: Dinamika Aksara Arab Melayu Di Indonesia." Khazanah: Jurnal Sejarah Kebudayaan Islam 7, no. 13 (2017): 59–82.
Avivy, Ahmad Levi Fachrul. "Jaringan Keilmuan Hadis Dan Karya-Karya Hadis Di Nusantara." Journal Hadis 8, no. 16 (2018): 63–82.
Dwiatmojo, Ghis Nggar. "Azimat Dan Rajah Dalam Catatan Pengi¬kut Tarekat Naqsabandiyah Di Desa Lebak Ayu Kabupaten Madiun Pertengahan Abad Ke-20." Manuskripta 8, no. 1 (2018): 75–106.
Fathurrahman, Oman. "The Roots of The Writing Tradition of Hadith Works in Nusantara: Hidayat Al-Habib by Nur Al-Din Al-Raniri." Studia Islamika: Indonesian Journal for Islamic Studies 19, no. 1 (2012): 47–76.
Ilyas, Ahmad Fauzi. "Tradisi Ilmiah Ulama Falak Haramain Akhir Abad 19 M Dan Awal Abad 20 M: Profil Syaikh Muhammad Zein (w. 1388 H/1967 M) Dan Kontribusinya Dalam Ilmu Falak." Al-Marshad: Jurnal Observatorium Dan Astronomi Islam 1, no. 1 (2015): 90–104.
Kozok, Uli. "A 14 Th Century Malay Manuscript from Kerinci." Archipel 67 (2004): 37–55.
Mohd Asmadi Yakob, Dkk. "Manuskrip Al-Qur’an Dan Ilmu-Ilmunya (Ulum Al-Qur’an) Di Alam Melayu." Perpustakaan Negara Malaysia, 2014, 1–10.
Roza, Ellya. "Aksara Arab-Melayu Di Nusantara Dan Sumbang-sihnya Dalam Pengembangan Khazanah Intelektual." Tsaqafah 13, no. 1 (2017): 177–204.
Sunliensyar, Hafiful Hadi. "Idu Tawa Lam Jampi : Mantra-Mantra Dalam Naskah Surat Incung Kerinci" 8, no. 1 (2018).
Sunliensyar, Hafiful Hadi. "Surat-Surat Kerajaan untuk Penguasa Kerinci: Tinjauan Terhadap Naskah Cod.Or. 12.326 Koleksi Perpustakaan Universitas Leiden." Jumantara 10, no. 2 (2019): 163–80.
Syaputra, Deki. "Ritus dan Manuskrip: (Analisis Korelasi Naskah Dengan Kenduri Sko Di Kerinci)." Hadharah: Jurnal Keislaman Dan Peradaban 13, no. 2 (2019): 79–102.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).