Monginbalu Konbulan: Sejarah dan Nilai Tradisi Mandi Puasa secara Massal dalam Masyarakat Muslim Bolaang Mongondow

Authors

  • Moh. Rivaldi Abdul Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlka.v19i1.892

Keywords:

Menyambut Ramadan, Mandi Bersama, Tradisi Bolaang Mongondow, Tradisi Islam Nusantara

Abstract

This article examines the Monginbalu Konbulan tradition, which is one of the Islamic traditions of the Bolaang Mongondow Muslim community. This tradition has long been carried out as part of welcoming the month of Ramadan. Historical, anthropological, and sociological approaches are used to understand the practice of Monginbalu Konbulan, and explore its history and values. This article shows that the Monginbalu Konbulan is a mass fasting bath tradition carried out by the Muslim community of Bolaang Mongondow on the last afternoon of the month of Shaban. The mass bathing procession was led by a jiow who would splash water on people. This has been going on for a long time, and the birth of the mass fasting bath tradition is the answer to the needs of the Bolaang Mongondow Muslim community who want to carry out the Ramadan fasting bath. In addition, the implementation of the Monginbalu Konbulan tradition is also full of value, thus making it urgent to be preserved as a peculiarity of the Nusantara Islamic tradition in the Bolaang Mongondow Muslim community.

Keywords: Welcoming Ramadan, Bathing Together, Bolaang Mongondow Tradition, Nusantara Islamic Tradition

 

Artikel ini mengkaji tradisi Monginbalu Konbulan yang merupakan salah satu tradisi Islam masyarakat muslim Bolaang Mongon­dow. Tradisi ter­sebut sudah lama dilakukan sebagai bagian menyambut bulan Ramadan. Pendekatan sejarah, antropologi, dan sosiologi digunakan untuk memahami praktik Mongin­balu Konbulan, dan menggali sejarah serta nilai-nilainya. Artikel ini menun­jukkan bahwa Monginbalu Konbulan merupakan tradisi mandi puasa secara massal yang dilakukan oleh masyarakat muslim Bolaang Mongondow di sore terakhir bulan Syaban. Prosesi mandi massal dipimpin oleh seorang jiow yang akan menyiramkan air ke orang-orang. Hal ini sudah ber­langsung sejak lama, dan lahirnya tradisi mandi puasa secara massal merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat muslim Bolaang Mongon­dow yang ingin melaksanakan mandi puasa Ramadan. Selain itu, pelak­sanaan tradisi Monginbalu Konbulan juga sarat nilai, sehingga mem­buat­nya urgen untuk dilestarikan sebagai kekhasan tradisi Islam Nusantara dalam masyarakat muslim Bolaang Mongondow.

Kata Kunci: Menyambut Ramadan, Mandi Bersama, Tradisi Bolaang Mongondow, Tradisi Islam Nusantara

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku

Abdurrahman, Dudung. Metodologi Peneletian Sejarah Islam. Yogyakarta: Ombak, 2011.

Amabon, Litbang. Mengenal Bolaang Mongondow: Sejarah, Adat, Dan Budaya. Kotamobagu: Sembilan Bintang, 2018.

Lopez, Ariel C. “Conversion and Colonialism: Islam and Christianity in North Sulawesi, c. 1700-1900.†Leiden University, 2018.

Malau, Dewi Lismaria. “Tradisi Mandi Pangir Pada Perempuan Etnis Jawa Dalam Menyambut Bulan Ramadahn Di Desa Pangarungan Kec. Torgamba Kota Pinang.†Universitas Negeri Medan, 2018.

Manoppo, Hamri, Donald Qomaldiansyah Tungkagi, Almunauwar Rusli, Masmedia Pinem, dan Nurman Kholis. Dinamika Islamisasi Di Bolaang Mongondow Raya Sulawesi Utara, Abad Ke-17-20. Jakarta: Litbangdiklat Press, 2020.

Sjamsuddin, Helius. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak, 2007.

Soehadha, Moh. Fakta Dan Tanda Agama: Suatu Tinjauan Sosio-Antropologi. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia, 2014.

Ulum, Amirul. Al-Jawi Al-Makki: Kiprah Ulama Nusantara Di Haramain. Yogyakarta: Global Press, 2019.

Jurnal Ilmiah

Abdurrahman, M. Kasim. “Arsitektur Masjid Jami’Sultan Ayyub Sanggau.†Jurnal Lektur Keagamaan 12, No. 1 (2014).

Ahsubli, Muhammad. “Ritual Budaya Mandi Safar Di Desa Tanjung Punak Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.†Jurnal Aqlam 3, No. 1 (2018).

Almu’tashim, Amru, dan Jerry Hendrajaya. “Tradisi Selamatan Kematian Nyatus Nyewu: Implikasi Nilai Pluralisme Islam Jawa.†Jurnal Lektur Keagamaan 17, No. 2 (2019).

Amaliyah, Efa Ida. “Nilai-Nilai Kearifan Dalam Tradisi Perang Obor Di Tegalsambi-Jepara Sebagai Karakteristik Islam Nusantara.†Jurnal Lektur Keagamaan 16, No. 2 (2014).

Dunnebier, William. “Over de Vorsten van Bolaang Mongondow.†Bijdragen Tot de Taal-, Land-En Volkenkunde 105, No. 1 (1949).

Hastuti, Diah Retno Dwi, M. Saleh Ali, Eymal B. Demmallino, dan Rahmadanih. “Emile Durkheim (1858-1917).†Dalam Ringkasan Kumpulan Mazhab Teori Sosial (Biografi, Sejarah, Teori, Dan Kritikan), diedit oleh Zaiful, 1st ed. Pustaka Taman Ilmu, 2018.

Iswanto, Agus. “Keraton Yogyakarta Dan Praktik Literasi Budaya Keagamaan Melalui Media Digital.†Jurnal Lektur Keagamaan 17, No. 2 (2019).

Kiptiyah, Siti Mariatul. “Tradisi Penulisan Tafsir Al-Qur’an Bahasa Jawa.†Jurnal Lektur Keagamaan 15, No. 2 (2017).

Kosel, Seven. “Chistian Mission in an Islamic Environment: Religious Conversion in North Sulawesi in the Light of a Case-Study from Bolaang Mongondow.†Paideuma 51 (2005).

———. “The History of Islam in Bolaang Mongondow, North Sulawesi.†Indonesi and the Malay World 38, No. 110 (2010).

Napsiah. “Ngeloop Haga Puasa: Praktik Sosial Budaya Menyambut Ramadan Untuk Penguatan Identitas Muslim.†Society 8, No. 1 (2020).

Pebrianto, Razali, Heri Saputra, dan Nurhasanah Bakhtiar. “Kearifan Lokal Dalam Tradisi Mandi Balimau Kasai: Peran Pemangku Adat Untuk Menjaga Nilai-Nilai Islam Di Desa Alam Panjang Kec. Rumbio Jaya Kab. Kampar Prov. Riau.†JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam) 3, No. 1 (2019).

Rokhzi, Mokh. Fatkhur. “Pendekatan Sejarah Dalam Studi Islam.†Jurnal Modeling 3, No. 1 (2015).

Siswayanti, Novita. “Akulturasi Budaya Pada Arsitektur Masjid Sunan Giri.†Jurnal Lektur Keagamaan 14, No. 2 (2016).

Stickings, Jeremy. “Bolaang-Mongondow: Some Notes on History and Adat.†Indonesia Circle. School of Oriental and African Studies. Newsletter 7, No. 18 (1979).

Tungkagi, Donald Qomaldiansyah. “Islam Di Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara: Dinamika Islamisasi Di Kerajaan Kaidipang Besar Dan Bintauna Abad Ke-7-19 M.†Jurnal Lektur Keagamaan 17, No. 2 (2019).

———. “Varian Islam Nusantara: Jawa, Minangkabau Dan Gorontalo.†Jurnal Lektur Keagamaan 15, No. 2 (2017).

Yusuf, Choirul Fuad. “Kesultanan Nusantara Dan Faham Keagamaan Moderat di Indonesia.†Jurnal Lektur Keagamaan 14, No. 2 (2016).

Website

Abdul, Moh. Rivaldi. “Awal Mula Kehadiran Islam Di Bolaang Mongondow.†Alif.id, 2021. https://alif.id/read/moh-rivaldi-abdul/awal-mula-kehadiran-islam-di-bolaang-mongondow-b237006p/

———. “Sejarah Islam Di Bolaang Mongondow: Sultan Jakobus Manuel Manoppo Dan Keislamannya.†Iqra.id, 2021. https://iqra.id/sejarah-islam-di-bolaang-mongondow-sultan-jakobus-manuel-manoppo-dan-keislamannya-234423/

———. “Tradisi Mintahang (Doa Arwah) Dan Kepercayaan Tradisional Bolaang Mongondow.†Harakah.id, 2021. https://harakah.id/tradisi-mintahang-doa-arwah-dan-kepercayaan-tradisional-bolaang-mongondow/

Anonymous. “Sejarah Desa.†Sikeda Bangomolunow, n.d. sikeda.id/profil/sejarah/.

Manoppo, Faisal. Sejak Abad Ke-16 Mata Air Ini Ditemukan Di Kotamobagu. Kotamobagu: Youtube, 2019. https://youtu.be/ V87e_GoyVNg

Redaksi. “Mandi Suci Sambut Ramadhan.†NU Online, 2008. https://www.nu.or.id/post/read/13570/mandi-suci-sambut-ramadhan

Published

2021-07-02

How to Cite

Monginbalu Konbulan: Sejarah dan Nilai Tradisi Mandi Puasa secara Massal dalam Masyarakat Muslim Bolaang Mongondow. (2021). Jurnal Lektur Keagamaan, 19(1), 141-174. https://doi.org/10.31291/jlka.v19i1.892