Moderasi Beragama dalam Praktik Bobahasaan Mongondow (Teks dan Makna Kearifan Lokal Berbagai Sikap Kebahasaan dan Lirik Lagu)

Authors

  • Abd. Karim Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Agama Republik Indonesia
  • Nensia Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Agama Republik Indonesia
  • AM Saifullah Aldeia Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Agama Republik Indonesia
  • St. Aflahah Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Agama Republik Indonesia
  • Abu Muslim Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Agama Republik Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlka.v19i1.905

Keywords:

Bobahasaan, kearifan lokal, moderasi beragama, orang Mongondow

Abstract

This study employed descriptive qualitative method with semiotic approach. This study aimed to reveal the aspect of religious moderation in the language wisdom (Bobahasaan) of Bolaang Mongondow community in Kotamobagu whose language characteristics are suave and subtle, associated with the language style of Malay people which is unique, communicative, and friendly. This study found that the structure and nature of language derived from the local characteristics of Bolaang Mongondow which is very distinctive by its deep meaning, as well as the strength of the utterances influence, shown that this “Bobahasaan†can be an effective mediation tool for every problem in society, including religious issue. Furthermore, if meaning representation and adaptation of the diversity situation in the “Bobahasaan†are conducted, then it will become very potential as a major element in strengthening religious moderation. The tendency to always respect, care for one another and listen to each other in this “Bobahasaan†system was also an important key in maintaining the balance principle and religious moderation. Another aspect was the great wisdoms in this area namely pogugutat. Which caused the normative identification of moderation values can be easily extracted. The implication of this research was the acquisition of data and information on language wisdom which was meaningful in the local wisdom of the community can be used as an important instrument in the development of religious moderation.

Keywords: Bobahasaan, local wisdom, religious moderation, orang Mongondow

 

Penelitian ini mengoperasionalkan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap aspek moderasi beragama dalam kearifan berbahasa (Bobahasaan) masyarakat suku Bolaang Mongondow di Kotamobagu, yang memiliki karakteristik Bahasa yang sangat lembut dan halus,  dikaitkan dengan corak berbahasa orang melayu Manado dengan aksennya yang sangat khas, komunikatif, dan bikin akrab. Penelitian ini menemukan bahwa struktur dan pembawaan Bahasa yang berasal dari karakteristik lokal Bolaang Mongondow yang sangat khas dengan ketinggian maknanya, serta kekuatan pengaruh penuturannya. Hal itu menunjukkan bahwa Bobahasaan ini bisa menjadi alat mediasi efektif untuk setiap persoalan di masyarakat, termasuk di dalamnya persoalan keberagamaan. Lebih lanjut, jika dilakukan representasi makna dan adaptasi situasi keberagamaan dalam Bobahasaan itu, maka sangat potensial menjadi unsur utama penguatan moderasi beragama. Kecenderungan untuk senantiasa menghargai, saling menjaga dan saling mendengarkan dalam sistem Bobahasaan ini juga menjadi kunci penting penjagaan prinsip keseimbangan dan moderat dalam beragama. Aspek lainnya adalah adanya payung kearifan besar di daerah ini berupa pogugutat, menjadikan identifikasi normatif terkait nilai-nilai moderasi dapat dengan mudah digali. Implikasi penelitian ini adalah diperolehnya data dan informasi kearifan bahasa yang sarat makna dalam kandungan kearifan lokal masyarakat yang dapat dijadikan instrument penting dalam pengembangan moderasi beragama.

Kata Kunci: Bobahasaan, kearifan lokal, moderasi beragama, torang Mongondow

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku

Abdullah, Irwan. Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana UGM dan Pustaka Pelajar, 2008.

As’ad, Muhammad. Agama dalam Dimensi Sosial dan Budaya (Studi Tentang Upacara Siklus Hidup Masyarakat Bolaang Mongondow). Makassar: Balai Penelitian Lektur Keagamaan Ujungpandang, 1998.

Asdi, Dipodjojo. Folklore dan Pendidikan: Dalam Publikasi Ilmu Keguruan Sastra Seni. 1 ed. Yogyakarta: FKSS IKIP, 1970.

Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Manado. Upacara Monibi di Bolaang Mongondow. Yogyakarta: Kepel Press, 2015.

Beatty, Andrew. Varieties of Javanese Religion: An Anthropological Account. Cambridge: Cambridge University Press, 2004.

Cresswell, Jhon W. Research Design, Qualitative and Quantitative Approaches. California: Thousand Oaks, 1994.

Finnegan, Ruth. Oral Traditions and The Verbal Arts: A Guide to Research Practices. London: Routledge, 1997.

Geertz, Clifford. “Religion as Cultural System†Local Knowledge: Futher Essays in Interprtative Anthropology. New York: Basic Book, 1983.

Goode, Wiliam J. Sosiologi keluarga. Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Hasanuddin. Kerajaan Bolango: Dari Tapa Ke Bolaang Uki (Suatu Tinjauan Sejarah Sosial). Yogyakarta: Amara Books., 2013.

Kementerian Agama. Moderasi beragama. Badan Litbang dan Diklat, Departemen Agama RI, 2019.

Milles, M.B. and Huberman, MA. Qualitative Data Analysis. London: Sage Publication. London: Sage Publication, 1994.

Muslim, Abu, Muhammad Sadli Mustafa, Muhammad Subair, dan Lasakka. “Merawat Kerukunan Umat Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Kawasan Timur Indonesia.†Makassar, 2016.

O’dea, Thomas F. Sosiologi Agama Suatu Pengenalan Awal (Terj.). Jakarta: CV. Rajawali, 1985.

Ong, Walter J. Orality and Literacy: The Technologizing of the Word Diterjemahkan Oleh Iffati, Rika. Kelisanan dan Keaksaraan. London and New York: Routledge, 2013.

Parekh, Bikhu. Rethinking Multiculturalism: Cultural Diversity and Political Theory. London: Macmilan, 2000.

Purba, Jhon Rivel. Sejarah Sosial Ekonomi Bolaang Mongondow 1901-1905. Yogyakarta: Amara Books, 2019.

Rahawarin, Yunus. “Kerjasama Antar Umat Beragama dalam Menyelesaikan Konflik di Kota Ambon dan Kota Tual Maluku.†UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

Riffaterre, Michael. Semiotics of Poetry. Bloomington [Ind.]: Indiana University Press, 1984.

Ritzer, George. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Press, 1992.

Rusli, Almunawar Bin. “Laporan Penelitian Folklore Bolaang Mongondow,†2020.

Sabara. “Indeks Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Muna.†Makassar, 2014.

Saud, Lily E.N. Budaya Masyarakat Suku Bangsa Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara. Proyek Pem. Manado: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Manado, 2004.

Sombowadile, Pitres. Kearifan Lokal Kaitannya dengan Pembentukan Watak dan Karakter Bangsa di Bolaang Mongondow Selatan. Balai Pelestarian Nilai Budaya Manado. Yogyakarta: Kepel Press, 2012.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan dan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sumolang, Steven, dan Janeke Peggy. Pemetaan Konflik Sosial pada Masyarakat Dumoga di Kabupaten Bolaang Mongondow. Yogyakarta: Amara Books, 2018.

Zoetmulder, P.J. “‘The Significance of the Study of Culture and Religion for Indonesian Historiography.’†In An Introduction to Indonesian Historiography, diedit oleh Soedjatmoko. Jakarta: PT Equinox Publishing Indonesia, 2007.

Jurnal Ilmiah

As’ad, Muhammad. “Agama dalam Dimensi Sosial dan Budaya Lokal: Studi tentang Upacara Siklus Hidup Masyarakat Bolaang Mongondow.†Al-Qalam 10, no. 2 (2018): 55. https://doi.org/10.31969/alq.v10i2.600

Fajrin, Siti Fatimah. “SEMIOTIKA MICHAEL CAMILLE RIFFATERRE Studi Analisis Alquran Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 223.†Jurnal Imu Al Quran dan Tafsir. Vol. 2, 2019.

Fairlough, Norman, dan Ruth Wodak. “Critical Discourse Analysis.†In Discourse as Social Interaction: Discourse Studies A Multidisiplinary Introduction, diedit oleh Teun A. van Dijk (ed), Vol. 2. London: Sage Publication, 1997.

Mashudi. “Pendidikan Keberagaman Sebagai Basis Kearifan Lokal (Gagasan Kerukunan Umat Beragama).†Jurnal Tarbawi 2, no. 1 (2014): 47–66.

Muhibbuddin, Muhibbuddin. “Persentuhan Filantropi Islam dan Budaya Lokal.†Al-Buhuts, 2019. https://doi.org/10.30603/ab.v15i1.947

Muslim, Abu. “Kitorang Samua Basudara: Bijak Bestari di Bilik Harmoni.†Jurnal Harmoni, Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia 15, no. 2 (2016).

Muslim, Abu, Idham, dan Muhammad Subair. “Iko-Iko Siala Tangang (Tracing Moderatism of Religious Concept From the Oral Traditions of Bajau).†In Proceedings of the First International Conference on Religion and Education 2019, October 8-12 2019, diedit oleh Dkk Basri. Bintaro: European Union Digital Library (EAI), 2019. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.4108/eai.8-10-2019.2294520

Sila, Muhammad Adlin. “Sila, Adlin. 2011. Peta Penelitian Budaya di Lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.†Harmoni (Jurnal Multikultural dan Multireligius) X, no. 4 (2011).

Media Cetak

Ahmad, Rumadi. “Penguatan Moderasi Beragama.†Kompas. 8 Juli 2019.

Published

2021-07-02

How to Cite

Moderasi Beragama dalam Praktik Bobahasaan Mongondow (Teks dan Makna Kearifan Lokal Berbagai Sikap Kebahasaan dan Lirik Lagu). (2021). Jurnal Lektur Keagamaan, 19(1), 103-140. https://doi.org/10.31291/jlka.v19i1.905