SEJARAH DAKWAH SULTAN SYARIF ABDURRAHMAN AL-QADRI: ISLAMISASI DI PONTIANAK

Authors

  • Zakaria Efendi IAIN Pontianak, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlka.v19i2.914

Keywords:

Dakwah, Islamisasi, Kesultanan Kadriah, Sejarah, Pontianak

Abstract

This article attempts to explain the history of the da'wah of Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri through the Kadriah Sultanate in carrying out Islamization in Pontianak. The success of the da'wah of Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri in carrying out Islamization in Pontianak is closely related to the power factor. However, there is a significant role that paved the way for the establishment of the Kadriah Sultanate to reach the peak of its existence, namely the communication factor. The figure of a wise leader allows the influence of Islam to grow rapidly. This study uses a descriptive qualitative approach, and by reviewing the literature of previous studies in order to obtain data that supports in compiling a paper on the history of the da'wah of Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri in carrying out Islamization in Pontianak. The results showed that: (1) The success of Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri's da'wah in carrying out Islamization in Pontianak was due to the influence of power. (2) The Sultanate became an effective da'wah media, because the Sultanate became the holder of political and economic power who had the authority to regulate policies in the area of ​​power that contributed greatly to spreading Islamic teachings (3) The acculturation approach of culture in spreading Islam among local communities became the right strategy used Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri in carrying out Islamization in Pontianak. Until now, there have been many studies conducted with the object of the Kadriah Sultanate which was once the center of Islamic government in Pontianak. Among them are studies that have been carried out by Alfan Firmanto who wrote about "Historical Traces of the Pontianak Sultanate", by conducting a study of inscriptions on the Batu Layang tomb site which is the burial place of the Kadriah Sultanate family. This study emphasizes the communication element as a study in writing the history of Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri in carrying out Islamiza­tion in Pontianak, the communication element includes how da'wah is carried out, what media is used, and what factors are behind the success of Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri in the process of Islamization in Pontianak.

Keywords: Da'wah, History, Islamization, Kadriah Sultanate, Pontianak.

 

Artikel ini berupaya menjelaskan sejarah dakwah Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri melalui Kesultanan Kadriah dalam melakukan Islamisasi di Pontianak. Keberhasilan dakwah Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri dalam melakukan Islamisasi di Pontianak sangat berkaitan erat dengan faktor kekuasaan. Namun ada peran signifikan yang membuka jalan bagi berdirinya Kesultanan Kadriah hingga mencapai puncak kejaannya adalah faktor komunikasi. Sosok pemimpin yang bijaksana membuat pengaruh Islam dapat berkembang dengan pesat. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dan dengan mengkaji literatur-literatur terdahulu agar memperoleh data yang mendukung dalam menyusun artikel tentang sejarah dakwah Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri dalam melakukan Islamisasi di Pontianak. Hasil kajian menunjukkan bahwa: (1) Kesuksesan dakwah Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri dalam melakukan Islamisasi di Pontianak adalah karena pengaruh kekuasaan. (2) Kesultanan menjadi media dakwah yang efektif, karena Kesultanan menjadi pemangku Kekuasaan politik dan ekonomi yang mempunyai wewenang mengatur kebijakkan di wilayah kekuasaan berkontribusi besar dalam menyebarkan ajaran Islam (3) Pendekatan akulturasi kebudayaan dalam menyebarkan agama Islam dikalangan masyarakat lokal menjadi strategi jitu yang digunakan Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri dalam melakukan Islamisasi di Pontianak. Sampai saat ini sudah banyak kajian yang dilakukan dengan objek Kesultanan Kadriah yang pernah menjadi pusat pemerintahan Islam di Pontianak. Di antaranya adalah kajian yang pernah dilakukan oleh Alfan Firmanto yang menulis tentang “Jejak Sejarah Kesultanan Pontianakâ€, dengan melakukan kajian Inskripsi pada situs makam Batu Layang yang menjadi tempat pemakaman keluarga Kesultanan Kadriah. Artikel ini lebih menekankan pada unsur komunikasi sebagai kajian dalam menulis tentang sejarah Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri dalam melakukan Islamisasi di Pontianak, unsur komunikasi mencakup bagai­mana dakwah dilakukan, media apa yang digunakan, dan faktor apa saja yang melatarbelakangi kesuksesan Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri dalam proses Islamisasi di Pontianak.

Kata kunci: Dakwah, Islamisasi, Kesultanan Kadriah, Sejarah, Pontianak.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku

Ahmad Baso. Plesetan Lokalitas: Politik Pribumisasi Islam. Jakarta: Desantara, 2002.

Alqadri, Syarif Ibrahim. Kesultanan Pontianak Di Kalimantan Barat: Dinasti Dan Pengaruhnya Di Nusantara. Pontianak: DP3M dan Untan.

Bugin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta Kencana Prenada Media Group, (2013) 97.

Effendy, Chairil. Sastra Sebagai Wadah Integrasi Budaya. Pontianak: STAIN Press, 2006.

H. Muzayyin Arifin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Buna Aksara, 1987.

Helmiati. Sejarah Islam Asia Tenggara. Cetakan 1. LEMBAGA PENELITIAN DAN PEGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS SYARIF KASIM RIAU, 2014.

Ma’sumatun Ni’mah. Trdisi Islam Di Nusantara. Klaten: Cempaka Putih, 2019.

Muhammad Harfin Zuhdi. Parokialitas Adat Terhadap Pola Kebera-gaman Komunitas Islam Wetu Telu Di Bayan Lombok. Jakarta: Lemlit UIN Jakarta, 2009.

P. Djunaedi. Aliran Sunan Kalijaga Tentang Hidup. Sidoarjo: Amanah Citra, 2019.

Pastur Jerry Veth. Borneo Bagian Barat (Geografis, Statitis, Historis). Pontianak: Institut Dayakologi, 2012.

Sutopo H. B. B, Sutopo. H. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rodakarya. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Tjandrasasmita, Uka. Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan, 2009.

Zada, Khamami. “Islam Pribumi: Mencari Wajah Islam Indonesia, Dalam Taswirul Afkar.†Jurnal Refleksi Pemikiran Kegamaan & Kebudayaan 14 (2003).

Jurnal

Ahmad, Nur. “Mewujudkan Dakwah Antar Budaya Dalam Perspektif Islam.†At-Tabsyir 3, no. 1 (2015): 21–40.

Ajisman. “Perkembangan Lembaga Agama Islam Di Kotamadya Pontianak Pada Akhir Abad Ke 20.†Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya 2, no. 1 (2016): 324–51.

Alimaturraiyah, A, and Z H Prasojo. “Interaksi Islam Dan Budaya Lokal Dalam Tradisi Syukuran Laut Di Kuala Jelai Kalimantan Tengah.†Jurnal Kajian Islam Dan Pendidikan … 2, no. 1 (2020): 146–56. http://jurnal.umt.ac.id/index.php/JKIP/article/ view/2576.

Cahyadi, Ashadi. “Pengembangan Dakwah Melalui Gerakan Kebuda-yaan.†Jurnal Ilmiah Syi’ar 18, no. 2 (2018): 73. https://doi. org/10.29300/syr.v18i2.1682.

Djar’ie, Sumarman Muhammad, and Zaenuddin Hudi Prasojo. “Religion, Culture and Local Wisdom in the Death Ritual of Pontianak Malay Society.†Al-Albab 4, no. 2 (2016): 201–16. https://doi.org/10.24260/alalbab.v4i2.289.

Efendi, Zakaria. “Komunikasi Penyiaran Dakwah Dalam Sejarah Islamisasi Di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia Pada Masa Kerajaan Kalimantan Barat Yaitu Kota Pontianak Di Kabupaten Kapuas Hulu Islam Menjadi†6, no. 2 (2021): 233–49.

———. “Penyiaran Islam Di Daerah Perbatasan ‘Badau’ Indonesia-Malaysia.†Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat 1, no. 1 (2017): 1. https://doi.org/10.14421/ panang¬karan.2017.0101-01.

———. “Religious Plurality in Dayak Bidayuh Lara Society (Portrait of Inter-Religious Harmony in Kendaie Lundu Village, Sarawak).†Dialog 44, no. 1 (2021): 75–88. https://doi.org/ 10.47655/dialog.v44i1.428.

Farihah, Irzum. “Media Dakwah Pop.†AT-TABSYIR, Jurnal Komuni-kasi Penyiaran Islam 1, no. 2 (2013): 25–45. http://journal. stainkudus.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/432.

Firmanto, Alfan. “Jejak Sejarah Kesultanan Pontianak (Kajian Inskrip-si Situs Makam Batu Layang).†Seminar Hasil Penelitian Inskripsi Keagamaan Nusantara, 2012, 249–78.

Hefni, Harjani. “Perkembangan Ilmu Komunikasi Islam.†Jurnal Komunikasi Islam 4, no. 2 (2014): 326–43.

Irwan Abdullah. “GLOKALISASI IDENTITAS MELAYU: Potensi Dan Tantang Budaya Dalam Reproduksi Kemelayuan,â€1-7.

———. “Tantangan Pembangunan Ekonomi Dan Transformasi Sosial Suatu Pendekatan Budaya.†Humaniora XIV, no. 3 (2002): 260–70.

Ismatulloh, A M. “METODE DAKWAH DALAM AL-QUR’AN (Studi Penafsiran Hamka Terhadap QS. An-Nahl: 125).†Lentera IXX, no. 2 (2015): 155–69. https://doi.org/http://dx.doi.org/ 10.21093/lj.v17i2.438.

Khoiruzzaman, Wahyu. “Urgensi Dakwah Media Cyber Berbasis Peace Journalism.†Jurnal Ilmu Dakwah 36, no. 2 (2016): 316–34.

Kurdi, Alif Jabal. “Dakwah Berbasis Kebudayaan Sebagai Upaya Mem¬¬bangun Masyarakat Madani Dalam Surat Al-Nahl: 125.†Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis 19, no. 1 (2019): 21. https://doi.org/10.14421/qh.2018.1901-02.

Kurniawan, Syamsul. “Globalisasi, Pendidikan Karakter, Dan Kearifan Lokal Yang Hybrid Islam Pada Orang Melayu Kalimantan Barat.†Jurnal Penelitian 12, no. 2 (2018): 317. https://doi.org/10.21043/jp.v12i2.4899.

Markarma, Andi. “Komunikasi Dakwah Efektif Dalam Perspektif Alquran.†HUNAFA: Jurnal Studia Islamika 11, no. 1 (2014): 127. https://doi.org/10.24239/jsi.v11i1.344.127-151.

Panjaitan, D R, A Mering, and A Muniir. “Kajian Irama Syair Takhtim Dalam Kesenian Hadrah Di Kota Pontianak Kalimantan Barat.†Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran …, 2018. https://jurnal. untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/26285.

Patmawati, Patmawati, and Elmansyah Elmansyah. “Eksistensi Tasawuf Di Kalimantan Barat: Kajian Terhadap Perkembangan Tarekat.†Handep: Jurnal Sejarah Dan Budaya 3, no. 1 (2019): 75–100. https://doi.org/10.33652/handep.v3i1.56.

Pesantren, Minahasa, D A W A H Politics, and Almunawar Bin Rusli. “SEJARAH JARINGAN HIDAYATULLAH DI MINAHASA : PESANTREN DAN POLITIK DAKWAH A HISTORY OF HIDAYATULLAH NETWORKS IN Perjumpaan Islam Dan Kristen Selalu Berkontestasi Dalam,†2020, 275–302.

Prasojo, Zaenuddin Hudi, and Mustaqim Pabbajah. “Akomodasi Kultural Dalam Resolusi Konflik Bernuansa Agama Di Indonesia.†Jurnal Aqlam – Journal of Islam and Plurality 5, no. 1 (2020): 1–28. http://journal.iain-manado.ac.id/index.php/ AJIP/article/view/1131/772.

Rahmadi, R. “Membincang Proses Islamisasi Kawasan Kalimantan Dari Berbagai Teori.†Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora 18, no. 2 (2020). http://jurnal.uin-antasari.ac.id/ index.php/khazanah/article/view/4164.

Sejarah, Pelajaran, Islamisasi Melalui, and Emusti Rivasintha. “ME-TO¬DE RESITASI DENGAN OBJEK ‘ KERATON KADRIAH PONTIANAK ’ Belum Memiliki Kemampuan Dan Ketrampilan Yang Memadai Dalam Memilih Serta Pontianak Di Kalimantan Barat Adalah Kesultanan Termuda Di Nusantara Bahkan Di Kehadiran Kesultanan Yang Bercorak Islam Me†2, no. 1 (2015): 1–13.

Sejarah, Sumber Belajar, and Pembelajaran Sejarah. “SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH Yuver Kusnoto Haris Firmansyah PENDAHULUAN Penemuan Ilmiah Terbaru Saat Ini Memberitahu Kita Bahwa Justru Hubungan Antara Terse-butlah Yaitu Konteksnya Yang Memberikan Makna Masalah Pembelajaran Sejarah Pendidikan Mulai Dari †4 (2016).

Suprianto, Bibi, and Iain Pontianak. “Ngaji : Jurnal Pendidikan Islam SEJARAH KESULTANAN PONTIANAK DALAM MENG-EM¬BANG¬KAN PENDIDIKAN ISLAM PADA†1 (2021): 25–38.

Syarifah, Masykurotus. “Budaya Dan Kearifan Dakwah.†Al-Balagh : Jurnal Dakwah Dan Komunikasi 1, no. 1 (2016): 23. https://doi.org/10.22515/balagh.v1i1.43.

Tajuddin, Yuliyatun, Kata Kunci, : Walisongo, Strategi Dakwah, and Komunikasi Dakwah. “Walisongo Dalam Strategi Komunikasi Dakwah.†Agustus 2014 ADDIN 8, no. 2 (2014): 367–90.

Tindarika, Regaria. “Nilai-Nilai Dalam Kesenian Hadrah Di Kota Pontianak.†Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 12, no. 1 (2021): 1. https://doi.org/10.26418/j-psh.v12i1.46319.

Wirawan, Gunta. “Pantun Melayu Pontianak Sebagai Sarana Pemben-tuk Karakter Bangsa.†Tuahtalino 14, no. 2 (2020): 223. https:// doi.org/10.26499/tt.v14i2.1698.

Zubaedah, Siti. “Antara Interaksi Budaya Dan Dakwah.†Esensia XII, no. 2011 (2011): 275–88.

Published

2021-12-31

How to Cite

SEJARAH DAKWAH SULTAN SYARIF ABDURRAHMAN AL-QADRI: ISLAMISASI DI PONTIANAK. (2021). Jurnal Lektur Keagamaan, 19(2), 347-388. https://doi.org/10.31291/jlka.v19i2.914