SEJARAH KEAGAMAAN DAN SOSIAL MESJID TUA DI MARBAU (LABUHANBATU UTARA)
DOI:
https://doi.org/10.31291/jlka.v19i2.944Keywords:
Marbau, Mesjid Tua, SosialAbstract
This study examines how the history of the Kingdom and the old mosque in Marbau District is related to the development of da'wah in Labuhanbatu Utara regency, North Sumatra. The Socio-Historical Approach is used to see the important role of the Kingdom and the Marbau Mosque in the development of da'wah in the community. The establishment of Marbau Mosque in 1850 indicates several important things such as 1) The King of the Marbau Kingdom was a Muslim and became an important identity that the majority of Marbau people are Muslim, 2) the pattern of community religious understanding is also influenced by the Naqsabandiyah Tariqa that was developed in the past. Following the development of Islamic organizations, educational and religious institutions were also developed for the advancement of da'wah within the community.
Keyword: Marbau, Old Mosque, Social.
Â
Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana sejarah kerajaan dan Mesjid tua di Kecamatan Marbau berkaitan dengan perkembangan dakwah di KabupaÂten Labuhanbatu Utara Provinsi Sumatera Utara. Pendekatan Sosio Historis digunakan dalam penelitian ini untuk melihat bagaimana peran penting kerajaan dan Mesjid Marbau terhadap perkembangan dakwah di masyaÂrakat. Berdirinya Mesjid raya Marbauahun 1850 menandakan beberapa hal penting di antaranya bahwa raja kerajaan Marbau merupakan orang Islam dan menjadi sebuah identitas penting bahwa masyarakat Marbau mayoritas beragama Islam, corak pemahaman keagaaman masyarakat juga diwarnai dengan tarekat Naqsabandiyah yang sudah berkembang pada masa dahulu. Seiring berkembangnya zaman organisasi keislaman juga ikut mewarnai Marbau, lembaga pendidikan serta keagamaan dikembangÂkan demi kemajuan dakwah ditengah masyarakat.
Kata kunci: Marbau, Mesjid Tua, Sosial.
Downloads
References
Buku
Asari, H. (2013a). Menyingkap Zaman Keemasan Islam: Kajian Atas Lembaga-Lembaga Pendidikan (Rev. ed.). Bandung: Cita-pustaka Media.
Asari, H. (2013b). Menguak Sejarah Mencari ’Ibrah: Risalah Sejarah Sosial-Intelektual Muslim Klasik (Rev. ed.). Bandung: Citapus-ta¬ka Media.
Asari, H., Tanjung, M., & Dahlan, Z. (2020). Tapak Tilas Peradab-an Islam: Mengerti Masa Lalu Siap Untuk Masa Depan. Medan: Perdana Publishing.
Fanani, A. (2009). Arsitektur Mesjid. Jakarta: Bentang Pustaka.
Leedy, P. D. (2010). Practical Research: Planning and Design (9th Edition.). New York: McMillan Publishing Co.
Said, A. F. (1976). Sejarah Syekh Abdul Wahab Tuan Guru Babussalam. Medan: Pustaka Babussalam.
Said, M. (1989). Mengenang Patuan Na Lobi Melawan Belanda. Medan: Harian Waspada.
Shihab, M. Q. (2013). Wawasan Al-Qur’an:Tafsir Maudhu’i Atas Pel-ba¬¬gai Persoalan Umat (Edisi 24.). Bandung: Mizan.
Jurnal
Kholis, N. (2012). Mimbar dan Podium: Kajian Atas Mesjid Kuno di Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal Lektur Keagamaan, 10(2).
Pinem, M. (2013). Mesjid Pulo Kameng: Akulturasi dan Tole-ransi Masyarakat Aceh. Jurnal Analisa, 20(1).
Prayogi, R. (2020). Analisis Ornamen Pada Bangunan Masjid Al Osmani Medan. Jurnal Proporsi, 5(2).
Saefullah, A. (2018). Mesjid Kasunyatan Banten: Tinjauan Sejarah Dan Arsitektur. Jurnal Lektur Keagamaan, 16(1).
Website
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Labuhanbatu. (n.d.). . Retrieved December 1, 2013, from http://www.labuhanbatukab. go.id/penjajahan-belanda
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.