BUDAYA SUNGKEM DESA SAMIRONO DALAM PERSPEKTIF HUKUM TAURAT KE-5: SUATU KAJIAN ETIKA KRISTEN DAN GENERASI MUDA
DOI:
https://doi.org/10.31291/jlka.v19i2.990Keywords:
Sungkem, Desa Samirono, Generasi Muda, Etika Kristen, Hukum Taurat ke-5Abstract
Culture and religion are two directions of life that are close to the people of Indonesia. Indonesia is referred to as a religious country and a country rich in local wisdom that regulates how humans should behave. One of the cultures familiar with hospitality and full of moral values ​​in Indonesia is Sungkeman. Sungkeman culture as a noble value must be practiced and preserved by all Indonesian people, especially the younger generation. This principle is in line with Christianity which upholds respect for parents and others as an action that needs to carry out. This study explores the correlation of the 5th Torah law, namely respecting parents, with the Sungkeman culture of Samirono Village, which has implications for how a Christian should live in cultural ethics, especially the younger generation. This paper results from field research in Samirono Village, Central Java. The research approach used is descriptive qualitative with data collection techniques consisting of interviews, observations, and documentation. The results show that Sungkem culture has implementable values ​​according to the 5th Torah and Christian ethics that must do every day, not just weddings and ketupat Eid. In particular, the tradition must carry out to the younger generation who have experienced the degradation of Sungkem values ​​due to the times. This research recommends that the internalization ​​of respecting others echo in church services and discipleship classes, especially for the younger generation who have begun exposing themselves to globalization's negative currents.
Keywords: Sungkem, Samirono Village, Young Generation, Christian Ethics, 5th Law.
ABSTRAK
Budaya dan agama adalah dua arahan kehidupan yang dekat dengan masyarakat Indonesia. Indonesia disebut sebagai negara beragama sekaliÂgus negara yang kaya akan kearifan lokal yang mengatur bagaimana seharusnya manusia berlaku. Salah satu budaya yang akrab dengan keramahtamahan dan penuh dengan nilai moralitas di Indonesia adalah Sungkeman. Prinsip ini sejalan dengan Kekristenan yang menjunjung penghormatan kepada orang tua dan orang lain sebagai tindakan yang perlu tetap dilaksanakan. Budaya sungkeman sebagai nilai luhur mesti dilakukan dan dilestarikan oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi korelasi hukum Taurat ke-5 yaitu menghormati orang tua dengan budaya Sungkeman Desa Samirono yang berimplikasi kepada bagaimana seharusnya seorang Kristen hidup dalam etika budaya, khususnya generasi muda. Tulisan ini merupakan hasil riset lapangan di Desa Samirono, Jawa Tengah. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan datanya terdiri dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya Sungkem memiliki nilai implementatif sesuai hukum Taurat ke-5 dan etika Kristen yang harus dilakukan setiap hari bukan hanya momen pernikahan dan lebaran ketupat. Khususnya pentradisian harus dilakukan kepada generasi muda yang telah mengalami degradasi nilai Sungkem akibat perkemÂbangan zaman. Riset ini merekomendasikan agar internalisasi nilai-nilai menghormati sesama digemakan dalam ibadah-ibadah dan kelas-kelas pemuridan gereja, terkhusus bagi generasi muda yang sudah mulai terpapar arus globalisasi negatif.
Kata kunci: Sungkem, Desa Samirono, Generasi Muda, Etika Kristen, Hukum Taurat ke-5.
Downloads
References
Abdillah, Aldi, and Anggi Maringan Hasiholan. “‘Beri Aku Air Hidup, Tuhan!’: Seru Perempuan Samaria Dan Gen-Z (Suatu Tafsir Kontrapuntal Yohanes 4:14 Sebagai Laku Spiritualitas Generasi Z Indonesia Era Postmodern).†Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja 5, no. 2 (2021): 176–191.
Abineno, J.L.Ch. Sekitar Etika Dan Soal-Soal Etis. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.
Ali, Abdullah. Agama Dalam Ilmu Perbandingan. Bandung: Bandung Nuansa Aulia, 2007.
Andrianti, Sarah. “Yesus, Taurat Dan Budaya.†ANTUSIAS. Jurnal Teologi Dan Pelayanan 2, no. 3 (2013): 1–15. https://www. sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/antusias/article/view/51/50.
Andy, Safria. “Hakikat Puasa Ramadhan Dalam Perspektif Tasawuf (Tafsir Q.S Al-Baqarah: 183).†Jurnal Ibn Abbas (2017): 1–17.
Arif, Muh, and Yandu Lasantu Melki. “Nilai Pendidikan Dalam Tradisi Lebaran Ketupat Masyarakat Suku Jawa Tondano Di Gorontalo.†Madani 1, no. 2 (2019): 144–159.
Ariyanto, M. Darojat, Abdullah Mahmud, and Tri Yuliana Wijayanti. “Konsep Puasa Dalam Agama Protestan.†Suhuf 24, no. 1 (2012): 99–119. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/ handle/11617/3085/2. DAROJAT ARIYANTO.pdf? sequence= 1&isAllowed=y.
Bahri, Saiful. “Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Mengatasi Krisis Moral Di.†Jurnal Pendidikan Karakter 03, no. 01 (2015): 57–76.https://media.neliti.com/media/publications/67939-ID-im¬ple¬-mentasi-pendidikan-karakter-dalam-m.pdf.
Borrong, Robert P. Etika Seksual Kontemporer. Bandung: Ink Media, 2006.
Brownlee, Malcom. Pengambilan Keputusan Etis Dan Faktor-Faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014.
Bruckner, James K. New International Biblical Commentary: Exodus. Peabody, Massachusetts: Hendrickson Publishers, Inc, 2008.
Christie Kusnandar. “Sepuluh Perintah Tuhan Bagian Kedua: Kasih Terhadap Manusia Dalam Tinjauan Etika Kristen.†Jurnal Ilmiah Methonom 3, no. 2 (2017): 73–82.
Darmaputera, Eka. Etika Sederhana Untuk Semua: Perkenalan Pertama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.
Dewantoro, Ki Hajar. Bagian II A: Kebudayaan. Yogyakarta: Madjelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1967.
Dunnam, Maxie D. MOT EXODUS: Mastering the Old Testament. Cleveland, Tennessee: Thomas Nelson Publisher, 1993.
Fathoni, Adib. “Santri Dan Abangan Dalam Kehidupan Keagamaan Orang Jawa.†Jurnal At-Taqaddum 4, no. 1 (2012): 101–112.
Francis, Tracy, and Fernanda Hoefel. “True Genâ€: Generation Z and Its Implications for Companies. McKinsey & Company, 2018.
Geertz, C. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius, 2000.
Geisler, Norman L. Etika Kristen: Pilihan & Isu Kontemporer. Malang: Literatur SAAT, 2015.
Gunadi, Ipel. “Konsep Etika Menurut Franz Magnis Suseno.†Fakultas Ushuluddin, 2017.
Hasiholan, Anggi Maringan, and Yehezkiel V Fernando. “Manfaat Penggunaan Gadget Terhadap Minat Belajar Siswa Pendidikan Kristen Pada Era Postmodern.†Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 3, no. 4 (2021): 2401–2410.
Indrati, Septin Lovenia. “Philosophical Values and Local Wisdom in Java Panggih Traditional Ceremony Language.†PAROLE: Journal of Linguistics and Education 7, no. 2 (2018): 93.
Kemendikbud. “Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring Edisi Kelima.†Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa.
Koentjaraningrat. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1987.
Muhammad, Arif. “Sungkeman, Aktivitas Wajib Di Hari Lebaran, Warisan Budaya Bangsa Sarat Makna.†Kompasiana.
Niebuhr, H. Richard. Christ and Culture. New Yorks: Harper Torchbooks, 1975.
Oktafia, Lailatul Hanik Wahyu. “KAJIAN ETNOGRAFI TRADISI SUNGKEM TROMPAK DI DESA POGALAN KABUPATEN MAGELANG (Kearifan Lokal Dan Konservasi Lingkungan).†Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2018.
Patilima, Hamid. Metode Penelitian Kualitatif. 6th ed. Bandung: Alfabeta, 2016.
Permatasari, Afika Fitria, and Mahendra Wijaya. “Perubahan Perilaku Masyarakat Jawa Dalam Penyelenggaraan Resepsi Pernikahan Di Kota Surakarta.†Jurnal Analisa Sosiologi 6, no. 1 (2018): 65–81.
Pfeifer, and Harrison. The Wycliffe Bible Commentary (Vol. 1). Malang: Gandum Mas, 2011.
Pringgawidagda, Suwarna. Tata Upacara Dan Wicara Pengantin Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Kanisius, 2011.
Qudus, Achmad Zubair Abdul. “Kemanten Jadur (Studi Etnografi Tentang Makna Simbolik Dalam Prosesi Perkawinan Di Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik).†AntroUnairdotNet 2, no. 1 (2013): 134–144.
Rantung, Djoys Anneke. Pendidikan Agama Kristen Dalam Kehidupan Masyarakat Majemuk. Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books, 2017.
Rohman, Fatkhur. “Makna Filosofi Tradisi Upacara Perkawinan Adat Jawa Kraton Surakarta Dan Yogyakarta (Studi Komparasi).†Universitas Negeri Islam Walisongo, 2015.
Rokayah. “Penerapan Etika Dan Akhlak Dalam Kehidupan Sehari-Hari.†Terampil 2, no. 1 (2015): 15–33.
Semarang, Pemerintah Daerah Kabupaten. “DESA SAMIRONO.†Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang. Last modified 2019. Accessed January 17, 2021. https://getasan.semarangkab. go.id/ desa-samirono/.
Sendari, Anugerah Ayu. “Tradisi Sungkem Saat Lebaran Dan Maknan¬nya, Bagian Budaya Indonesia.†Liputan 6 News. Last modified 2021. Accessed December 20, 2021. https://hot.liputan6. com/ read/4548936/tradisi-sungkem-saat-lebaran-dan-maknanya-bagian-budaya-indonesia#:~:text=Sungkeman adalah sebuah prosesi adat,untuk meminta restu orang tua.
Soesilo, and Krisnina Maharani Tandjung. Kejawen: Philosofi Dan Perilaku. 4th ed. Malang: Yayasan Yusula, 2005.
Stillman, David, and Jonah Stillman. Generasi Z: Memahami Karakter Generasi Baru Yang Akan Mengubah Dunia Kerja. Jakarta: Gramedia Pustama Utama, 2019.
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Dan R and D. Bandung: Alfabeta. Alfabeta, 2015.
Supriadi, Made Nopen. “INTERPRETASI HUKUM KELIMA BERDASARKAN PENDEKATAN SEJARAH PENEBUSAN.†BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 1 (2020): 65–83.
Tambunan, A M Hasiholan, and Andreas Budi Setyobekti. “Ekstraksi Pemahaman Cyprianus Tentang Extra Ecclesiam Nulla Salus Bagi Gereja Pentakosta Di Era Postmodern.†KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta 4, no. 1 (2021): 28–42.
Verkuyl, J. Etika Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.
———. General Section of Christian Ethics [Etika Kristen Bagian Umum]. 29th ed. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.
White, James Emery. Meet Generation Z: Understand and Reaching the New Post-Christian WOrld. Michigan: Baker Books, 2017.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.