Ajaran Tarekat Qadiriyyah Dan Naqsabandiyyah Dalam Naskah "Tarekat" Koleksi Museum Geusan Ulun Sumedang

Authors

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlka.v18i1.612

Keywords:

Ajaran Tarekat, Qadiriyyah, Naqsabandiyyah, Naskah Kuno, Nusantara

Abstract

This aims to reveal the contents of the ancient manuscripts, namely the ancient manuscript entitled "Tarekat" which is a collection of the Geusan Ulun Sumedang Museum, West Java. Philological approach was used as the method. The results obtained from the results of the edition as many as 82 pages, there are 128 words can't be read due to physical damage to the text and reading difficulties. There are copy errors on the text in the form of mechanical errors of 3 in the form of 2 repetitions of words, and 1 omission in the form of missing words. The contents of the text of the manuscript contain the teachings of the Qadiriyyah and Naqsabandiyyah orders. The teachings of the orders in this manuscript begin through the introduction of la??if, namely the collection of lat?fah (subtle parts of humans), then the introduction of various kinds of mur?qabah (behavior to draw closer to Allah), and then the procedure for performing both orders follows the reading of prayer 'wirid and the prize. This research provides important information that can add to the knowledge of previous researches about the tariqa in the Nusantara that is unique with the practice of incorporating the teachings of the tariqa in the Nusantara community. The founder figure of the merger between Qadiriyyah and Naqsabandiyyah orders is Sheikh Ahmad Khatib Sambas (1803 AD).

Keywords: Teachings of the Qadiriyyah and Naqsabandiyyah Tariqa, Nusantara Ancient Manuscripts

 

Artikel ini bertujuan untuk mengungkap isi naskah kuno berjudul “Tarekat”, yang merupakan koleksi Museum Geusan Ulun Sumedang, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah metode penelitian filologi, yakni metode yang digunakan untuk mengedisi teks naskah kuno. Hasil penelitian ini menemukan bahwa naskah ini terdiri dari 82 halaman, dan terdapat 128 kata yang tidak dapat dibaca yang disebabkan oleh kerusakan fisik naskah dan menyebabkan kesulitan pembacaan. Terdapat tiga kesalahan penyalinan pada naskah berupa kesalahan mekanis mencakup dua ditografi, yakni kesalahan tulis berupa pengulangan kata, dan satu omisi yang berupa ketinggalan penulisan kata. Naskah ini berisi mengenai ajaran tarekat Qadiriyyah dan Naqsabandiyyah. Ajaran tarekat pada naskah ini dimulai dengan pengenalan la??if, yakni kumpulan lat?fah (bagian halus dari manusia), kemudian pengenalan mengenai macam-macam mur?qabah (perilaku untuk mendekatkan kepada Allah swt), dan setelah itu dijelaskan mengenai tatacara untuk melakoni kedua tarekat tersebut berikut bacaan do’a, wirid, dan hadiahnya. Penelitian ini memberikan informasi penting yang dapat menambahkan pengetahuan atas penelitian-penelitian terdahulu mengenai tarekat di Nusantara yang memiliki keunikan dengan adanya praktek penggabungan ajaran tarekat di masyarakat Nusantara. Pendiri penggabungan tarekat Qadiriyyah dan Naqsabandiyyah adalah Syeikh Ahmad Khatib Sambas (1803 M).

Kata kunci: Ajaran Tarekat Qadiriyyah dan Naqsabandiyyah, Naskah Kuno Nusantara.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

  • Sasadara Hayunira, Haluoleo University
    Saya adalah dosen pada jurusan Arkeologi Universitas Halu Oleo.
  • Agus Supriatna, Haluoleo University
    Dosen Filologi di Universitas Halu Oleo

Published

2020-06-30

How to Cite

Ajaran Tarekat Qadiriyyah Dan Naqsabandiyyah Dalam Naskah "Tarekat" Koleksi Museum Geusan Ulun Sumedang. (2020). Jurnal Lektur Keagamaan, 18(1), 223-249. https://doi.org/10.31291/jlka.v18i1.612