Penyebar Islam di Pantai Utara Jawa: Mengungkap Peran Syaikh Quro Karawang

Authors

  • M. Syatibi Al-Haqiri Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlk.v10i1.170

Keywords:

Syekh Quro, Karawang, Pajajaran, Islamization, Java North Coast

Abstract

This article deals with the roles of Syekh Quro as the most important Muslim preacher in Karawang and West Java. Syekh Quro was one of the Cheng Ho expedition in the beginning of the 15th century. Syekh Quro dropped by in Karawang and built his homebase to preach Islam there. His roles have not yet been well-written in the history of Islamization in the Archipelago. This is due to limited historical evidence. He successfully Islamized West Java and Pajajaran kingdom. His disciples were credited for disseminating Islam in West Java. He continued to spread Islam to Cirebon, Bekasi, and Jakarta. It is deemed important to give a great interest to conduct further research about him

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali, Fachry dan, Bachtiar Efendy. 1986. Merambah Ialan Baru Islam Bandung, Mizan.
Ambary, Hasan Mu’arif, 1991. Aspek-Aspek Arkeologi Indonesia Makam-Makam Kesultanan Dan ParaWali Penyebar Islam di Pulau Jawa. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta.
Ambary, Hasan Mu’arif. 1988. Menemukan Peradaban, Jejak Arkeologis dan HistorisIslam Indonesia,Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Azra, Azyumardi. 2020. Historiografi Islam Kontemporer, editor Idris Thaha(Jakarta: Garamedia Pustaka Utama.
Basri, Hasan, Sekitar Komlek Mkam Sunan Gunung Jati Dan Selas Riwayatnya, Zul Fana, Cirebon.
Dahuri, Rakhmin, dan Bambang Irianto. 2004. Budaya Bahari Sebuah Apresiasi Di Cirebon. Perum Percetakan Negara RI.
Danasasmita, Saleh, 1994. Rintisan Penelusuran Masa Silam Sejarah Jawa Barat 1983/1984.. Proyek Penerbitan Buku Sejarah Jawa Barat Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Supriadi, Tjetjep, Sejarah Berdirinya Kabupaten Karawang. Bandung: Theme.
Danasasmita, Saleh. 2003. Nyukcruk Sejarah Pakuan PajajaranJeung Prabu Siliwangi (Alih tulisan dan Bahasa), PT Kiblat Buku, Bandung.
H. J. De Graaf “South-East Asian Islam to Eighteenh Century”, in The CanbridgeHistory of Islam.
Hanjaya, Windi, 2008. Sekilas Sejarah Vihara/Kelenteng Sian Djin Ku Poh Tanjungpura-Karawang. Yayasan Vihara Sian Djin Ku Poh. Cet 2.
Idaroh Dewan Kemakmuran Masjid Agung Karawang, Kronologi Sejarah Masjid Agung Karawang, Karawang.
Irianto H.R. Bambang. 2009. Syaikh Nurjati (SyaikhDatul Kahfi) Perintis Dakwah & Pendidikan. STAIN PRESS. Cirebon.
Iskandar, Yosep, 1977. Sejarah Jawa Barat Yuganing Rajakawasa, Bandung: CV. Geger Sunten.
Issawi. Charles. 1962. Filsafat Islam tentang Sejarah: Pilihan dari Muqaddimah Karangan Ibnu Chaldun dari Tunis (1332-1406), terj. A, Mukti Ali (JakartaP Tintamas).
Kuntowijoyo, 1955. Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya.
Lombard, Denis. Nusa Jawa Silang Budaya: Kajian Sejarah Terpadu (Bagian 1: Batas-Batas Pembaratan).
Permana, Cecep, 1984. Rintisan Penelusuran Masa Silam Sejarah Jawa Barat, Proyek Penerbitan Buku Sejarah Jawa Barat, Bandung.
Pusponegoro, Marwati Djoned dan Notosusanto, Nugroho, Sejarah Nasional Indonesia, Jilid III, Jakarta
Sukmadilaga, Jojo, 2009. Ikhtisar Sejarah Singkat Syaikh Qratul’ain. Mahdita.
Sulendraningrat, 1984. Babad Tanah Sunda Babad Cirebon (alih tulisan dan bahasa), Cirebon.
Tjandrasasmita, Uka, Prertumbuhan dan Perkembangan Kota-kota Muslim di Indonesia. Menara Kudus.
Wahyuddin dan Obar Subarna, 2008. Mengenal Komplek Situs Makam Syaikh Quro Dan Syaikh Bentong (Keramat Pulo Bata), Karawang: Yayasan Masigit Agung Syaikh Quro.
Wazhyu. Aman N. Sajarah Wali Syaikh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati (Naskah Kuningan), Alih aksara dan Bahasa
Wildan, Dadan, 2002. Sunan Gunung Jati (Antara Fiksi Dan Fakta), Bandung: Humaniora.
Yunardi, Badri, 2009. Sajarah Lampahing Para Wali Kabeh, (Alih tulisan dan bahasa), Jakara: Puslitbang Lektur Keagamaan

Published

2012-06-29

How to Cite

Penyebar Islam di Pantai Utara Jawa: Mengungkap Peran Syaikh Quro Karawang. (2012). Jurnal Lektur Keagamaan, 10(1), 51-74. https://doi.org/10.31291/jlk.v10i1.170