Inskripsi Keagamaan pada Masjid Azizi Tanjungpura, Langkat, Sumatera Utara

Authors

  • kasim abdurrahman

DOI:

https://doi.org/10.31291/jlka.v16i1.494

Keywords:

Masjid Azizi, arsitektur, inskripsi, Langkat, kaligrafi,

Abstract

Indonesia is a nation of a diverse civilization. The legacy of Indonesian civilization is significantly influenced by the way of life and religious teachings spread over large and wider regions ranging from Sumatra in the west and Papua in the east. History of Islam in Indonesia culturally has already inherited a number of various historical relics. One of them is the house of worship. This research article discusses one of the historic houses of worship,viz. the Azizi Mosque in Tanjung Pura, Langkat, North Sumatera. With the use of an archaelogical method, by means of techniques of observation, the research focuses on describing, analysing and understanding meaning of architectural, historical objects and religious inscriptions of the mosque as an archaelogical inheritance. The research highlights some important findings. First, the Azizi mosque shows significantly a cultural acculturative mixture of various origin from the Middle East, India, China and Malay. But, in a case of decoration of this mosque, it was affected by the Middle Eastern nuances, especially Arab with Arabic calligraphic inscriptions containing religious messages. Second, philo¬sophically the mosque Azizi represents and symbolizes the Malay’s way of life, characterized by any system of norms and values applied in the Malay community at large, namely the norms of high respects to the power of leaders (umara), clerics (ulama), intellectuals (zumara), the rich (agniya), and the power of the prayers of the poor (fuqara).

Keywords: Azizi Mosque, architecture, inscription, Langkat, calligraphy

Indonesia adalah satu bangsa yang mempunyai peradaban yang beraneka ragam. Peninggalannya dipengaruhi oleh tradisi kebudayaan maupun keagamaan masyarakat yang tersebar di berbagai wilayah. Sejarah Islam di Indonesia juga termasuk yang memiliki berbagai peninggalan bersejarah. Salah satunya adalah rumah ibadah. Tulisan ini membahas salah satu rumah ibadah bersejarah, yaitu Masjid Azizi di Tanjungpura, Langkat, Sumateran Utara. Tulisan ini menggunakan metode arkeologi, mulai observasi, deskripsi, dan pemaknaannya. Aspek-aspek yang dibahas meliputi arsitektur, benda-benda bersejarah dan inskripsi keagamaan di dalamnya. Arsitektur Mesjid Azizi memperlihatkan perpaduan Timur Tengah, India, Cina, dan Melayu. Secara filosofis mengandung falsafah Melayu, yaitu kekuatan pemimpin (umara), ulama, cerdik pandai (zumara), orang kaya (agniya), dan kekuatan doa orang miskin (fuqara). Hiasan masjid ini bernuansa Timur Tengah, khususnya Arab dengan inskripsi kaligrafi Arab yang mengandung pesan-pesan agamis.

Kata kunci: Masjid Azizi, arsitektur, inskripsi, Langkat, kaligrafi

Downloads

Download data is not yet available.

References

Antariksa. 2007. “Pelestarian Bangunan Kuno Sebagai Aset Sejarah Budaya Bangsa”, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Sejarah dan Pelestarian Arsitektur pada Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, 3 Desember.
Arifani, Moh. Anif. 2008. “Eksistensi Budaya Lokal Sebagai Model Pengembangan Dakwah; Pendekatan Sosiologis”. Jurnal Ilmu Dakwah, 4(12): 193-214.
Burhanudin, Dede. 2017. “The religious Meaning Of Islamic Innscription In Kota Tinggi Cementery, Siak, Riau" Province”. Heritage Of Nusantara, Internasional Journal of Religious Literature and Heritage, 6(1): 65-90.
Dahlan, Zaini. 2017. “Islamic Education During Langkat Sultanate Era In 1912-1946: A Historical Study of Jam’iyah Mahmudiyah li Thalibil Khairiyah Langkat”, MIQOT, XLI(1): 118-138.
Dahlan, Zaini. 2017. “Sejarah Jam'iyah Mahmudiyah Li Thalibil Khairiyah Tanjungpura Langkat: Analisis Faktor Keagamaan, Sosial, Politik, dan Intelektual”. IJTIMAIYAH. 1(1): 1-24.
Fachry, H.M. Salim.1983. “Penulisan Huruf Al-Qur’an”, disampaikan pada Musyawarah Nasional ke III (Munas III) LPTA Tingkat Nasional, yang diadakan di Padang (Sumbar), 24-28 Mei.
Fanani, Achmad. 2009. Arsitektur Masjid. Jakarta: Bentang Pustaka.
Kurnia, Ryzka Dwi, 2015. “Sistem Pemerintahan Kesultanan Langkat”. Analytica Islamica, 4(1): 155-166.
Miharja, Deni. 2014. “Persentuhan Agama Isam dengan Kebudayaan Asli Indonesia”, MIQOT, XXXVIII(1): 189-214.
Nisa, Cahayatun. 2018. “Masjid Azizi sebagai Peninggalan Sejarah Kesultanan Langkat, Sumatera Timur”. Skripsi. Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Rahman, Ahmad, dkk. 2017. Inskripsi Islam Nusantara. Jakarta: Litbangdiklat Press.
Saefullah, Asep. 2011. “Inskripsi Keagamaan di Masjid Caringin, Masjid Al-Khusaeni Carita, dan Meriam Ki Amuk di Banten”. Jurnal Lektur Keagamaan, 9(2): 315-344.
Sedyawati, Edi. 2006. Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakata. PT. Raja Grafindo Press.
Suparman, Andrie. 2015. “Analisis Struktur dan Simbol Kubah pada Bangunan Masjid (Studi Kasus: Masjid Azizi Tanjungpura, Langkat)”. Skripsi. Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Suryanegara, Ahmad Mansyur. 2007. “Deislamisasi Sejarah Nasional Indonesia”. Makalah. Puslitbang Lektur Keagamaan, Cisarua Bogor, 9-11 Desember.
Tirtadidjaja, Barkah. 2008. Mutiara Hati. Jakarta: Yayasan Kelopak (Kelompok Penggerak Aktivitas Kebudayaan).
Wahyudin. 2016. “Pembangunan Karakter Bangsa Era Soekarno”, dalm Jurnal Elementary. 2(2): 26-34 (versi pdf/e-journal).
Zein, Abdul Baqir. 1999. Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia. Jakarta: Gema Insani.

Website
“Sejarah Singkat Mesjid Azizi Langkat: Mesjid Azizi Langkat Perpaduan Arsitektur Dunia”, http://bolang33.blogspot.com/p/sifat-kasih-rasulullah.html
http://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/2933/
Nisa, “Masjid Azizi: Berlian di Tanjungpura”, dimula dalam situs https://tinulad.wordpress.com/2008/10/20/masjid-azizi-berlian-di-tanjungpura/, Oktober 20, 2008. Diakses 15 Maret 2018.

Published

2018-06-30

Issue

Section

Articles

How to Cite

Inskripsi Keagamaan pada Masjid Azizi Tanjungpura, Langkat, Sumatera Utara. (2018). Jurnal Lektur Keagamaan, 16(1), 75-100. https://doi.org/10.31291/jlka.v16i1.494