Gereja Hati Yesus Yang maha Kudus - Katedral (sejarah Gereja Katolik di Sulawesi Selatan dan Tenggara)
DOI:
https://doi.org/10.31291/jlk.v15i1.518Keywords:
Gereja Hati Yesus yang Maha Kudus, Katolik, sejarah, Arsitektur, MakassarAbstract
The Hati Yesus yang Maha Kudus Church is the oldest Catholic church in Makassar. Built in 1898, the church later became the cathedral church in Makassar. In this paper, the author makes the church as the object of research using the method of archaeological descriptions. This study aims to find out how the application of building styles in gothic churches and its changes to date. Through the embodiment of the visual elements of the oldest Catholic church in Makassar, the gothic style and other artistic styles of the buildings the church shows an interesting and unique blend of architecture. The shape of windows, doors, and curved roofs is part of the Gothic style that was the influence of the Dutch colonial period. Although the style and forms of this church have a resemblance of form with the later Christian church, the Christian church of Immanuel Makassar, the Hati Yesus yang Maha Kudus Church has become part of the Roman Catholic church structure which has many historical values, both in Makassar's local history, as well as Indonesian national history.
Keywords: Church of the Most Sacred Heart of Jesus, Catholic, history, Architecture, Makassar.
Gereja Hati Yesus yang Maha Kudus merupakan gereja Katolik tertua di Makassar. Dibangun pada tahun 1898, gereja ini kemudian menjadi gereja Katedral di Makassar. Dalam tulisan ini, penulis menjadikan gereja Hati Yesus yang Maha Kudus sebagai objek penelitian dengan menggunakan metode deskripsi arkeologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan gaya bangunan pada gereja gotik dan perubahannya hingga saat ini. Melalui perwujudan unsur-unsur visual pada gereja Katolik tertua di Makassar tersebut, gaya gotik dan gaya artistik lainnya dari bangunan memperlihatkan perpaduan arsitektur yang menarik dan unik. Bentuk jendela, pintu, dan atap melengkung adalah bagian dari corak gotik yang merupakan pengaruh dari masa kolonial Belanda. Meskipun gaya dan bentuk gereja ini memiliki kemiripan bentuk dengan gereja Kristen yang muncul kemudian, yaitu gereja Kristen Immanuel Makassar, Gereja Hati Yesus yang Maha Kudus, menjadi bagian dari struktur gereja Katolik Roma yang memiliki banyak nilai-nilai sejarah, baik sejarah lokal Makassar, bahkan sejarah nasional Indonesia umumnya.
Kata Kunci: Gereja Hati Yesus yang Maha Kudus, Katolik, sejarah, Arsitektur, Makassar.
Downloads
References
Handinoto. (1996). Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya 1870-1940. Yogyakarta: Andi Offset.
Heuken S.J., Adolf. (1991). Ensiklopedia Gereja Jilid A-G. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.
Penerapan gaya …, Reizsa Yoga Setyawan, FIB UI, 2014 18
Lima, Linus. (2009). Gereja Maria Geboorte, Cagar Budaya Surabaya. Majalah Keluarga Muda Kristiani Harmoni. Surabaya: PT. Tirta Sarana Sukses.
Mangunwijaya,Y. B. (1995). Wastu Citra Arsitektur. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Stanislaus, Austensean dan Luther Betteng. (2013). Implementasi Atsitektur Gotik Pada Bangunan Di Daerah Tropis Lemba. Jurnal Ilmiah Vol 10 Prodi Arsitektur Universitas Sam Ratulangi: Media Matrasain.
Sumalyo, Yulianto. 2003. Arsitektur Klasik Eropa. Jakarta: GMUP.
Tim Website KAJ. (2014). Sejarah Katedral Jakarta. Diakses 6 Agustus 2014 dari http://www.katedraljakarta.or.id/berita-sejarah-katedral-jakarta.html.
Windhu, I. Marsana. 1997. Mengenal Ruangan, Perlengkapan dan Petugas Liturgi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.